Anies ke Cak Imin soal 'Ditodong' Paloh: You Are the Second Victim
Bakal calon presiden Anies Baswedan bergurau bahwa Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin merupakan "korban" kedua Ketum NasDem Surya Paloh soal capres-cawapres pilpres 2024 ini.
Hal itu diutarakan Anies dalam deklarasi capres-cawapres pilpres 2024 NasDem di Surabaya pada Sabtu (2/8). Dalam deklarasi itu, Surya Paloh mendeklarasikan Anies dan Cak Imin sebagai capres-cawapres NasDem di pilpres 2024.
Anies bercerita bahwa perjalanannya sampai bisa diusung sebagai capres oleh NasDem sama seperti Cak Imin.
Dalam pidatonya sebelum Anies, Cak Imin mengaku bahwa proses dirinya diusung NasDem sebagai cawapres berjalan sangat cepat dan lancar. Ia mengatakan saat itu Surya Paloh seakan "menodongnya" dengan tawaran posisi cawapres dan meminta jawaban saat itu juga.
"Gus Imin, ketika saya ketemu Bang Surya, kira-kira juga begitu. Sekarang atau tidak? Saat itu tanggal 2 Oktober kira-kira waktunya sama persis seperti sekarang, ba'da Ashar, saya diajak ke DPP (NasDem)," ucap Anies.
"Dipikir mau ngajak ngopi sore, ketika datang (ke DPP) seluruh keluarga besar DPP sudah ada, nampak wajah berbeda. Saya gak tau apa yang terjadi. Begitu masuk ruangan diajak ngobrol berdua dibilang 'kita akan deklarasikan (capres) besok, apakah Anda siap?" papar Anies mencoba menceritakan lagi momen itu.
Anies pun mengaku sempat berpikir beberapa saat sebelum akhirnya berani menerima tawaran Surya Paloh saat itu juga.
"Saya bilang 'bang, dengan niat baik, tawakallahu', berangkat lah kita. Jadi Cak Imin, you are the second victim," kata Anies sambil tertawa.
Anies dan Cak Imin resmi menjadi capres dan cawapres usai deklarasi hari ini oleh NasDem.
Sebelumnya, Anies merupakan bakal calon presiden yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Koalisi itu terdiri dari NasDem, Demokrat, dan PKS.
Sementara PKB tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju bersama Gerindra, Golkar, PAN, dan PBB mengusung Prabowo Subianto. NasDem lantas mengajak PKB berkoalisi.
Keputusan NasDem itu direspons keras oleh Demokrat. Mereka menarik dukungan dari Anies karena Agus Harimurti Yudhoyono batal dijadikan cawapres.
(rds)