Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan netralitas aparatur negara harus menjadi salah satu pegangan kuat guna mewujudkan Pemilu yang bermartabat. Netralitas aparatur negara menurutnya juga upaya mitigasi dalam mencegah politik identitas.
Hasto kemudian bercerita bagaimana Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menolak aspirasi pendaftaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas sebagai caleg demi asas netralitas.
"Jadi ketika kami menyusun calon anggota legislatif, muncul aspirasi agar Pak Abdullah Azwar Anas, Menpan RB, untuk juga menjadi caleg," kata Hasto dalam 'Forum Diskusi Pemilu' yang disiarkan melalui kanal YouTube Kemenko Polhukam RI, Rabu (13/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun saat para elite partai menyampaikan aspirasi tersebut, Megawati dengan tegas menolak. Tugas pokok Anas adalah untuk menjaga dan membentengi netralitas birokrasi dalam politik praktis.
"Maka Ibu Mega mengatakan, 'jangan calonkan Abdullah Azwar Anas'. Karena oleh fungsinya meskipun beliau dari PDP, tapi harus menjaga netralitas dari aparatur negara," ujar Hasto.
Hasto membeberkan sejumlah mitigasi konflik untuk mengatasi politik identitas. Di antaranya pelembagaan partai dan disiplin aktor politik. Kemudian penegakan hukum dan budaya tertib hukum yang berperikemanusiaan dan berkeadilan.
Ia mewanti-wanti agar penyelenggara Pemilu berpedoman pada asas Pemilu Luber Jurdil. Poin terakhir adalah mendorong pers yang sehat dan bekerja berdasarkan etika jurnalistik.
"Jadi kemenangan Pemilu ternyata lebih banyak ditentukan oleh moralitas, karakter, rekam jejak, dan keyakinan rakyat terhadap pemimpinnya. Demokrasi Indonesia tidak akan pernah berjalan maju, selama politik identitas masih dikedepankan," ujar Hasto.
PDIP memiliki beberapa perwakilan menteri dalam Kabinet Indonesia Maju. Mereka yakni Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly; Menteri Sosial Tri Rismaharini; Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Kemudian Menteri PPPA Gusti Ayu Bintang Darmawati, serta Menpan RB Abdullah Azwar Anas. Namun dari kelima nama itu, yang diusung PDIP sebagai caleg hanya Yasonna.
(khr/bmw)