SELUSUR POLITIK

Peta Medan Tempur Prabowo, Anies, Ganjar di Bumi Pasundan

Ramadhan Rizki | CNN Indonesia
Kamis, 14 Sep 2023 07:50 WIB
Provinsi Jawa Barat akan menjadi wilayah strategis bagi para capres-cawapres di Pilpres 2024 karena memiliki jumlah pemilih terbanyak di Indonesia.
Para bakal calon presiden bakal menempuh berbagai cara untuk meraih banyak suara di Jawa Barat pada Pilpres 2024 mendatang (CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)

Tim pemenangan dari tiga bakal capres telah menabuh genderang untuk saling memenangkan masing-masing jagoannya di Jawa Barat pada Pilpres 2024.

Sekretaris DPD Gerindra Provinsi Jawa Barat Abdul Harris Bobihoe tetap yakin Prabowo kembali unggul di Jabar seperti Pilpres 2014 dan 2019. Ia tak merasa tersaingi dengan munculnya Anies Baswedan di Jabar pada gelaran Pilpres 2024 ini.

"Kami tetap yakin akan kemenangan H. Prabowo Subianto di Jawa Barat, berdasarkan apa yang telah dilakukan kader Gerindra langsung dengan Masyarakat lapisan bawah yang tetap mendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024," kata Harris kepada CNNIndonesia.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harris menjelaskan DPD Gerindra Jabar selama ini telah melakukan pelbagai upaya untuk mempertahankan pemenangan Prabowo di Jabar. Salah satunya terus memperkuat mesin dan struktur partai, dari tingkat provinsi sampai tingkat Rukun Warga (RW).

"Melakukan kerja sama dengan sayap-sayap Partai Gerindra, relawan dan Ormas yang mendukung serta memenangkan Prabowo," kata dia.

Di sisi lain, Harris akan turut mengandalkan calon anggota legislatif untuk ikut mengumpulkan suara untuk memenangkan Prabowo. Ia juga tengah mempersiapkan dan melatih saksi andal dari tingkat TPS hingga KPUD Provinsi.

"Ini dalam menjaga perolehan Suara pada Pilpres dan Pileg 2024. Kemudian melakukan Silaturahmi berkala kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh budaya," kata dia.

Insert Grafis - Elektabilitas Capres di JawaFoto: CNNIndonesia/Fajrian

Sementara itu, Ketua DPW NasDem Saan Mustofa mengatakan struktur partai NasDem dan PKB akan bekerja keras memenangkan Anies di Pilpres 2024. Ia meyakini kini Anies unggul di kawasan Jawa Barat ketimbang Prabowo dan Ganjar.

"Kita yakin mas Anies masih unggul di Jawa Barat dibandingkan dengan kandidat yang lain Pak Prabowo, Ganjar. Mas Anies masih unggul di atas," kata Saan kepada CNNIndonesia.com, Kamis (7/9).

Saan bahkan menargetkan Anies dapat meraup suara 17-20 juta suara khusus di Jabar ketika Pilpres berlangsung. Bahkan, ia sudah memiliki pemetaan kawasan-kawasan khusus di Jabar yang menjadi basis keunggulan Anies.

Tak hanya itu, ia juga bakal memprioritaskan daerah pemilihan yang memiliki lumbung suara besar untuk digarap lebih serius. Semisal kawasan Kota dan Kabupaten Bandung, Garut, Sukabumi, Kota dan Kabupaten Bekasi, Depok, Kota dan Kabupaten Bogor hingga Cirebon untuk mendulang suara bagi Anies.

"Upayanya dengan mas Anies akan lebih sering masuk ke kawasan-kawasan itu. Tidak cuma mampir saja," kata Saan.

Selain itu, Saan juga optimistis faktor Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai cawapres Anies makin memperkuat suara di Jabar. Terlebih, ia mengatakan suara Anies akan terdongkrak di basis pemilih PKB di kawasan Tasikmalaya dan Cirebon.

Ia juga mengatakan NasDem turut menggandeng dan berkonsolidasi dengan barisan relawan dari beragam latar belakang untuk memenangkan Anies.

"Selain mesin partai, kita juga akan dekati tokoh agama, masuk ke pesantren-pesantren, juga ke tokoh budayawan dan seniman Sunda, itu kita rangkul bersama," kata Saan.

Infografis Elektabilitas Prabowo, Ganjar, Anies Bulan JuliFoto: Basith Subastian/CNNIndonesia

Sementara Ketua DPW PPP Jawa Barat Pepep Saepul Hidayat optimistis Ganjar tak akan bernasib seperti Jokowi yang kalah di Jabar seperti di Pilpres 2019 lalu. PPP sempat bergabung dengan Koalisi Indonesia Kerja di Pilpres 2019 dengan mengusung Jokowi-Ma'ruf.

Pepep yakin Ganjar akan menang di Jawa Barat pada Pilpres 2024 mendatang. Ia mengatakan mesin PPP sudah mulai gencar melakukan sosialisasi Ganjar sejak dini sebelum tahapan kampanye dimulai.

"Insyallah kita sangat yakin [Ganjar menang di Jabar]. Hari ini baru sosialisasi, belum wilayah kampanye formal. Sehingga kita instruksikan melakukan pemenangan DPC, PAC untuk mensosialisasikan Pak Ganjar. Mesin partai sudah kita dorong," kata Pepep kepada CNNIndonesia.com, Kamis (7/9).

Pepep mengatakan PPP memiliki basis massa loyal di kawasan Priangan Selatan yang terdiri dari Ciamis, Tasik, Pangandaran, Garut hingga Sukabumi. Baginya, basis massa PPP ini akan membantu mengoptimalkan mendongkrak perolehan suara Ganjar di Jabar.

Tak berhenti sampai di situ, ia mengatakan PPP sudah aktif turun ke basis utama seperti santri di pesantren-pesantren hingga ke para kiai berpengaruh di Jawa Barat untuk mendukung Ganjar.

Pepep juga mengatakan PPP mulai fokus untuk menyasar kalangan milenial di Jawa Barat demi mendongkrak suara Ganjar.

"Kita sekarang lebih menggarap dan menyasar kalangan milenial. Karena pemilihan 2024 banyak Caleg di PPP yg berlatar belakang rata-rata anak muda. Sehingga salah satu gerakan yang terus dilakukan dan diinisiasi PPP bagaimana membawa pesan melalui para anak muda itu tentang Mas Ganjar," kata dia.

Pendiri lembaga SMRC Saiful Mujani mengidentifikasi perilaku pemilih di Jabar lebih kuat memiliki kecenderungan memilih figur calon presiden dibanding partai politik.

"Partainya bisa jadi memilih calon presiden A, namun pilihan tetap menjadi hak prerogatif saya," kata Saiful dalam keterangannya.

Saiful menilai partai begitu lemah di mata pemilih Jawa Barat. Ia beranggapan faktor partai tidak cukup menjembatani antara pemilih dengan calon presiden.

"Dalam konteks Jawa Barat dan mungkin secara umum di Indonesia, hal tersebut tidak terjadi. Publik langsung punya sikap sendiri terhadap calon presiden," kata dia.

Saiful menyinggung Joko Widodo selalu kalah oleh Prabowo Subianto dengan selisih yang cukup signifikan di Jabar. Padahal, kawasan ini memiliki tingkat pluralitas dukungan pada partai politik yang beragam.

Ia menjelaskan biasanya kecenderungan pemilih untuk memilih capres petahana cukup tinggi. Namun, untuk kasus Jawa Barat pola umum seperti demikian tidak terjadi.

Jokowi, lanjutnya, dianggap sukses dengan approval rating atau tingkat kepuasan publik pada sangat tinggi secara nasional jelang Pilpres 2019 lalu. Namun ia mengatakan di Jawa Barat tidak memperlihatkan hal demikian.

"Pemilih Jawa Barat belum bisa menerima Jokowi," kata dia.

(bmw/bmw)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER