Jakarta, CNN Indonesia --
Riuh Pemilu 2024 tak cuma seputar capres-cawapres semata, tetapi juga bakal ada pertarungan sengit menanti para calon anggota legislatif (caleg) yang maju di tiap-tiap partai.
Para caleg pun tak cuma bertarung dengan caleg parpol lain. Mereka turut bersaing dengan caleg separtai demi bisa mendapat kursi DPR di Pemilu 2024.
Saat ini KPU telah merilis daftar calon sementara (DCS) anggota DPR yang akan maju di 84 daerah pemilihan (Dapil) di Pemilu 2024. Dari 84 Dapil itu, terdapat beberapa yang berjuluk 'dapil neraka'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Istilah 'dapil neraka' disematkan pada daerah yang berpotensi jadi ajang pertarungan sengit para caleg dengan popularitas tinggi.
Salah satu Dapil yang dijuluki kawasan neraka adalah DKI Jakarta II. Meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan luar negeri.
Dapil ini pada Pemilu 2024 tersedia tujuh kursi anggota DPR yang diperebutkan oleh 125 bakal Caleg dari 18 partai politik peserta pemilu.
Data KPU menunjukkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Dapil Jakarta II sebanyak 4.346.876 pemilih. Jumlah ini terdiri dari DPT di Jakarta Selatan 1.766.049, Jakarta Pusat 830.352 dan luar negeri 1.750.474.
Setidaknya terdapat caleg yang berlatar belakang menteri, petinggi parpol, artis, caleg petahana hingga akademisi yang bakal bertarung di dapil ini.
 Calon anggota DPR RI unggulan di daerah pemilihan (Dapil) Jakarta II pada Pemilu 2024 mendatang (Basith Subastian/CNNIndonesia) |
Misalnya, PDIP memasang eks vokalis Dewa 19 Elfonda Mekel alias Once dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi yang kini maju di tingkat DPR setelah sebelumnya kerap maju di tingkat DPRD DKI Jakarta.
Tak hanya itu, PDIP turut memajukan lagi dua caleg petahana yakni Eriko Sotarduga dan Masinton Pasaribu di Dapil ini.
Sedangkan PKB menempatkan nama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah sebagai caleg nomor urut 1.
Sementara PAN memasang banyak publik figur di Dapil ini. Mereka adalah Uya Kuya, Puput Novel dan Lula Kamal. Selain itu, PAN turut memasang eks Menteri Pemuda dan Olahraga kabinet Indonesia bersatu (2004-2009) Adhyaksa Dault di caleg nomor 1.
Partai Golkar kembali memasang caleg petahana Cristina Aryani untuk kembali maju di Dapil ini di nomor urut 1. Selain Cristina, terdapat nama Ketua Gerakan Pemuda Ansor DKI Jakarta Muhammad Ainul Yakin.
Sementara PKS kembali memajukan lagi Hidayat Nur Wahid (HNW) dan Kurniasih Mufidayati yang sempat lolos ke Senayan pada Pemilu 2019 lalu.
Gerindra turut memasangkan lagi caleg petahananya Himmatul Aliyah di nomor urut 1. Himmatul adalah istri dari Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. Partai berlambang kepala burung Garuda ini turut mencalonkan komedian Harabdu atau yang akrab disapa Bedu.
Kemudian terdapat nama pegiat media sosial Ade Armando juga maju menjadi Caleg lewat PSI nomor urut 1. Sementara Di NasDem terdapat nama pesohor Okky Asokawati. Kemudian Perindo mencalonkan istri Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Liliana Tanaja Tanoesoedibjo di Dapil ini.
 Caleg Suara Terbanyak Pemilu 2019 Dapil Jakarta II (CNNIndonesia) |
Pemilu 2019: 5 partai berhasil kirim caleg
Jika ditarik ke belakang, hasil Pemilu 2019 lalu menunjukkan ada tujuh caleg yang berhasil lolos ke DPR dari Dapil Jakarta II. PDIP dan PKS mengirimkan masing-masing dua orang kadernya ke Senayan.
Sementara itu, Gerindra, Golkar, Demokrat cuma mampu menempatkan satu kadernya.
Mereka adalah yang lolos dari PDIP yakni Eriko Sotarduga dan Masinton Pasaribu. Eriko mampu meraih 104.468 suara dan Masinton 82.891 suara.
Sementara dari PKS berhasil menempatkan HNW dengan raihan 281.372 suara dan Kurniasih Mufidayati dengan 24.294 suara. Perolehan suara HNW saat itu berstatus sebagai yang tertinggi di Dapil ini.
Sementara itu Gerindra berhasil mengantarkan Himmatul Aliyah ke Senayan dengan raihan 92.289 suara. Kemudian Christina Aryani dari Golkar turut melenggang dengan raihan 26.159 suara.
Lalu ada Melani Leimena dari Demokrat dengan raihan 36.157 suara. Melani juga mencalonkan diri lagi sebagai Caleg demokrat di Pileg 2024.
Sebetulnya ada nama Tsamara Amany dari PSI yang kala itu memperoleh suara signifikan yakni 140.557. Namun, Tsamara tidak bisa duduk di Senayan karena PSI tidak mampu melewati ambang batas parlemen (parliamentary treshold) sebesar empat persen.
Berlanjut ke halaman berikutnya...
Caleg PDIP Masinton Masaribu adalah anggota DPR yang berhasil mendapat kursi di Pemilu 2019 dari Dapil Jakarta II. Jumlah uang yang ia keluarkan sangat besar hingga berhasil mendapat kursi.
Masinton mengklaim tak menghitung berapa besar dana kampanye yang dikeluarkannya belakangan ini. Namun, ia memperkirakan pada Pemilu 2019 lalu menghabiskan sekitar Rp5-7 miliar lantaran jangka waktu kampanye yang tergolong lama.
Ia mengatakan dana sebesar itu dikeluarkan untuk kebutuhan operasional di lapangan. Masinton mengklaim dana itu dikeluarkan dari koceknya sendiri.
"Saya enggak total-total habis berapa. Ya yang kita persiapkan, masyarakat kita fasilitasi kan. Ya itu Rp5-7 miliar menurut saya ya. Itu kan sudah lain-lain operasional tim di lapangan gitu lah. Kisarannya segitu. Tapi saya enggak paham," kata dia.
 Suara Partai di Dapil Jakarta II Pemilu 2019 (Basith Subastian/CNNIndonesia) |
Masinton berupaya meraih kursi DPR untuk ketiga kalinya usai terpilih sebagai anggota Dewan selama dua periode sejak 2014 dan 2019. Misi yang ditempuh adalah mengoptimalkan pertemuan langsung dengan masyarakat ketimbang via media sosial.
Dia mendirikan 'Rumah Aspirasi' di beberapa titik di kawasan Jakpus dan Jaksel.
Ia mengatakan 'Rumah Aspirasi' ini sebagai wadah 'jalan pintas' bagi konstituennya yang ingin mengadu langsung kepada wakil rakyatnya. Sebab, jika warga ingin mengadu langsung ke DPR pasti terbentur proses administrasi yang cukup rumit.
"Rumah aspirasi itu sejak dilantik sejak periode pertama dan kedua. Itu terus saya lakukan. Rumah Aspirasi ini sebagai pertanggungjawaban politik saya sebagai anggota DPR terhadap konstituen saya di Dapil II Jakarta," kata Masinton, Rabu pekan lalu.
'Rumah Aspirasi' tak cuma jadi tempat bagi konstituennya untuk menyampaikan aspirasi maupun berkeluh kesah, tetapi juga fasilitas bagi Masinton untuk mensosialisasikan dirinya.
'Rumah Aspirasi' itu menyediakan program bantuan modal bagi UMKM, bantuan pendidikan seperti beasiswa melalui Kartu Indonesia Pintar, membantu masyarakat yang kesulitan berobat hingga mengakses layanan kesehatan.
Tak ketinggalan program bantuan sosial juga kerap dilakukan untuk membantu warga miskin.
"Itu juga masyarakat yang ingin peroleh akses kesehatan dan lain-lain saya bantu. Ya saya kan anggota DPR. Kan janji saya kepada masyarakat jika saya pertama nyalon adalah membuka diri. Tidak hanya dipilih lalu dilupakan. Jadi membangun relasi yang continue. Jadi bukan berarti saya di situ, tapi rumah aspirasi itu saya bisa dekat dengan masyarakat," kata dia.
 Caleg PDIP Masinton Pasaribu bertekad kembali mendapat kursi DPR untuk ketiga kalinya melalui Pemilu 2024 (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Sementara itu, Ade Armando, caleg dari PSI, mengaku tak khawatir bila harus berhadapan dengan nama-nama caleg populer lainnya yang maju di Dapil DKI Jakarta II.
Dia tak gentar meski baru pertama kali menjadi caleg dalam pemilu.
"Tentu bagus lah ada banyak orang yang terkenal berada di Dapil yang sama dengan saya," kata Ade kepada CNNIndonesia.com, Rabu pekan lalu.
Ade memiliki cara unik untuk memenangkan persaingan menuju Senayan. Salah satunya dengan lebih mengandalkan media sosial ketimbang harus turun ke lapangan bertemu masyarakat untuk berkampanye.
Ade mengaku gencar kampanye di medsos demi mengincar segmen suara para pemilih rasional dari kalangan menengah ke atas. Dia menilai kawasan Jaksel, Jakpus dan Luar Negeri kebanyakan berkarakter pemilih rasional.
"Saya punya masalah untuk bisa turun lapangan langsung, karena saya punya pengalaman di keroyok di depan DPR itu. Itu khawatir jika saya harus berada di lapangan dan bertemu banyak orang. Saya bakal memanfaatkan Medsos saya untuk sampaikan aspirasi saya," kata Ade.
Ade mengklaim kampanye di media sosial lebih efektif untuk membidik suara dari kalangan tersebut. Melalui medsos, kata dia, lebih leluasa untuk menyebarkan aspirasi, gagasan dan idenya selama ini.
 Caleg PSI Ade Armando (kiri) lebih ingin mengoptimalkan kampanye via media sosial karena punya riwayat buruk jadi korban penganiayaan (CNN Indonesia/Khaira Ummah) |
Selain via media sosial, Ade mengandalkan relawan-relawan PSI untuk turun ke lapangan secara langsung. Ia juga kerap menghadiri undangan dari pelbagai kelompok untuk bicara mengenai isu-isu ke-Indonesia-an belakangan ini.
Selain itu, Ade mengklaim belum mengeluarkan uang dari kocek pribadi untuk kebutuhan pencalegannya. Bahkan, ia mengaku belum memanfaatkan dana yang disediakan oleh DPP PSI bagi para caleg untuk memasang alat peraga kampanye.
Ia menyebut biaya untuk membuat alat peraga kampanye seperti baliho hingga spanduk yang dipasang di beberapa titik di kawasan Jakpus dan Jaksel merupakan sumbangan dari donatur atau simpatisannya.
"Ada donatur, simpati, dan mendonasikan untuk memasangkan billboard saya di sana. Nah, jadi itu bukan dari budget saya. Tapi dari budget orang lain. Dan saya katakan tadi. Saya lebih percaya pada kekuatan medsos," kata dia.
"Kita kan anti politik uang, jadi saya enggak mau keluar uang bayar publik atau masyarakat. Saya juga belum bagi-bagi sembako seperti caleg-caleg lain," tambahnya.