Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan berkomentar tentang Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej, yang ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Awalnya, wartawan bertanya kepada Jokowi soal Eddy yang tak ditahan meski sudah tersangka. Jokowi menyerahkan hal itu ke KPK.
"Ditanyakan ke KPK, bukan ke saya," kata Jokowi di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (25/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun berkomentar lebih lanjut. Jokowi memilih menjawab pertanyaan lain, yakni soal pergantian ketua KPK dan persiapan penunjukkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) baru.
Sebelumnya, KPK menetapkan Wamenkumham Eddy Hiariej sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi. Namun, KPK belum kunjung menahan Eddy.
Eddy pun terlihat beraktivitas seperti biasa. Ia sempat hadir di acara pengukuhan guru besar di Balai Senat, Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DIY, Kamis (16/11).
Eddy juga hadir di rapat kerja dengan Komisi II DPR, Selasa (21/1) lalu. Kehadiran Eddy sempat menjadi sorotan. Anggota Komisi III DPR Benny K. Harman mengusulkan Eddy dikeluarkan dari rapat agar keabsahan tidak cacat hukum.
"Kami usulkan supaya yang bersangkutan tidak berada di ruangan in," ujar Benny.
Namun, pimpinan rapat memutuskan rapat tetap lanjut dengan kehadiran Eddy.
(dhf/pta)