Dewan Pakar AMIN Mau Anggaran IKN Dipakai Bangun Pusat Halal Dunia
Dewan Pakar Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) mengatakan bakal mengalihkan anggaran pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara untuk membangun Indonesia menjadi pusat halal dunia.
Selain itu, anggaran pembangunan IKN juga akan dipakai untuk reurbanisasi 14 kota jika Anies-Muhaimin memenangkan Pilpres 2024.
"IKN ini refungsi menjadi kawasan green economy dan juga mewujudkan reurbanisasi 14 kota yang ada serta menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia," kata Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN Hamdan Zoelva di gedung Bimasena The Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (29/11).
Dengan reurbanisasi 14 kota itu, kata dia, terbentuk sentra ekonomi baru di berbagai kota, sehingga tidak hanya fokus di satu wilayah.
"Dana yang tadinya dikelola untuk IKN, jadi bagaimana dana itu mungkin dalam jumlah sama bisa mereurbanisasi 14 kota yang ada," ujarnya.
Hamdan mengatakan Anies-Muhaimin juga akan mewujudkan 15 juta pekerjaan agar masyarakat lokal memiliki pekerjaan di wilayahnya sendiri.
Kemudian, memberikan kredit usaha rakyat tanpa bunga dalam rangka mendorong masyarakat menjadi lebih sejahtera.
"Bantuan pangan yang bisa diperbesar dua kali lipat dari yang ada sekarang. Ini dimaksudkan untuk menjamin keluarga-keluarga Indonesia itu berlimpah pangannya sehingga anak-anak Indonesia sehat," ucap Hamdan.
Hamdan menyebut Dewan Pakar memiliki program satu rumah satu sarjana dan satu pengusaha. Menurutnya, program ini perlu diwujudkan untuk menjamin adanya keluarga Indonesia yang jauh dari kemiskinan.
Selain itu, ada pula program lingkungan. Masyarakat akan diberikan insentif secara langsung jika melestarikan lingkungannya.
"Reindustrialisasi, kita menyadari tidak ada satu negara maju yang kuat tanpa industri yang kuat, dan saat ini industri kita terus mengalami penurunan dimana kontribusi industri hanya 16 persen per gdp, kita ingin meningkatkan ke level 30-35 persen," kata Hamdan.
Hamdan turut memaparkan program satu rumah satu sarjana dan satu pengusaha. Menurutnya, program ini perlu diwujudkan untuk menjamin adanya keluarga Indonesia yang jauh dari kemiskinan.
Selain itu, ada pula program lingkungan. Masyarakat akan diberikan insentif secara langsung jika melestarikan lingkungannya.
"Reindustrialisasi, kita menyadari tidak ada satu negara maju yang kuat tanpa industri yang kuat, dan saat ini industri kita terus mengalami penurunan dimana kontribusi industri hanya 16 persen per gdp, kita ingin meningkatkan ke level 30-35 persen," kata Hamdan.