KALEIDOSKOP 2023

Deret Kasus Pembunuhan Menggemparkan Sepanjang 2023

CNN Indonesia
Rabu, 27 Des 2023 15:55 WIB
Sepanjang tahun 2023 publik beberapa kali dihebohkan dengan kasus-kasus pembunuhan yang terjadi di pelbagai wilayah Indonesia.
Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi pembunuhan disertai mutilasi yang dilakukan oleh M Ecky Listiantho (34) terhadap Angela Hindriati (54), Rabu (1/3). (CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sepanjang tahun 2023 publik beberapa kali dihebohkan dengan kasus-kasus pembunuhan yang terjadi di pelbagai wilayah Indonesia.

Pelaku kasus pembunuhan itu tidak jarang juga melibatkan aparat penegak hukum mulai dari anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, anggota Paspampres, hingga anak anggota DPR RI.

Kasus-kasus pembunuhan itu tercatat didasari sejumlah motif mulai dari persoalan ekonomi, cemburu, hingga memang sudah direncanakan melalui aksi penganiayaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut CNNIndonesia.com rangkum beberapa kasus pembunuhan yang menjadi perhatian publik pada 2023:

1. Kasus mutilasi Angela oleh Ecky

Awal tahun 2023, masyarakat dihebohkan dengan adanya penemuan jasad seorang perempuan bernama Angela Hindriati (54) yang dimutilasi dan disimpan ke dalam dua boks plastik terpisah.

Boks yang berisikan tubuh korban itu disimpan oleh pelaku M. Ecky Listiantho di sebuah rumah kontrakan di Desa Lambangsari, Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Polisi menyebut Ecky memutilasi korban dengan gergaji listrik dan menyimpan jenazah korban selama kurang lebih 13 bulan.

Polisi menyebut kasus pembunuhan itu bermula ketika Angela dan Ecky terlibat percekcokan pada 25 Juni 2019, di Apartemen Taman Rasuna. Dalam cekcok itu Ecky menolak untuk menikahi Angela, sementara Angela mengancam bakal membeberkan hubungan tersebut kepada keluarga Ecky.

Pelaku yang gelap mata kemudian langsung mendorong dan mencekik leher Angela hingga tewas. Setelahnya Ecky memindahkan jasad Angela dari kasur ke lantai, ia juga pergi ke minimarket dan membeli empat bungkus kopi.

Keempat bungkus kopi itu kemudian dipindahkan Ecky ke dalam empat mangkok yang diletakkan di lantai, meja rias dan rak pakaian. Mangkok yang berisikan bubuk kopi itu digunakan untuk menyamarkan bau dari jasad Angela.

Ecky selanjutnya mengambil sejumlah barang milik korban termasuk beberapa ATM dan meninggalkan apartemen itu hingga awal Juli 2019. Ia kembali untuk menyerahkan surat perjanjian jual beli palsu antara dirinya dengan Angela kepada pengelola apartemen.

Pelaku kemudian kembali lagi ke apartemen tersebut pada akhir Juli dan mendapati korban sudah dalam kondisi membusuk dan banyak mengeluarkan cairan ke lantai. Mendapati kondisi itu, Ecky berinisiatif memutilasi korban dan langsung membeli gergaji listrik.

Proses mutilasi itu dilakukan Ecky selama beberapa hari dan seluruh jasad korban kemudian dimasukkan ke dalam boks kontainer dan disimpan di gudang apartemen. Jasad itu kemudian dipindahkan pada 5 April 2020 ke salah satu kontrakan di Mustika Jaya, Bekasi, Jawa Barat, dan dicek sebulan sekali.

Ecky kemudian kembali berpindah kontrakan untuk menghindari kecurigaan pada 6 Mei 2021 ke Jalan Serma Achim, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat. Ia terakhir kali pindah kontrakan pada Agustus 2022 dan sempat membuka kontainer untuk melihat kondisi jasad korban.

Aksi kejam itu terungkap usai sang istri melaporkan Ecky hilang kepada polisi pada akhir Desember 2022. Selama dilaporkan hilang, Ecky sempat pergi dan menginap di kontrakan tempat jasad Angela disimpan.

Polisi yang sedianya sedang mengusut laporan hilangnya Ecky kemudian langsung menangkap pelaku di kontrakan tersebut usai mendapati temuan dua boks kontainer yang berisi jasad Angela. Atas perbuatannya, Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Cikarang menjatuhkan vonis penjara seumur hidup terhadap Ecky.

2. Serial Killer Wowon Cs

Pada bulan yang sama, masyarakat juga dihebohkan dengan adanya penemuan satu keluarga yang ditemukan tewas diracun di sebuah rumah kontrakan di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

Tiga orang tewas akibat meminum racun yang dicampurkan ke dalam kopi. Ketiganya merupakan Ai Maemunah, Ridwan Abdul Muiz, serta Riswandi. Sementara dua lainnya berhasil diselamatkan usai dilarikan ke rumah sakit yakni Dede Solehudin dan Neng Ayu.

Racun tikus serta pestisida menjadi penyebab tewasnya ketiga korban di rumah kontrakan tersebut. Polda Metro Jaya kemudian menetapkan tiga tersangka pembunuhan dalam kasus itu. Ketiganya merupakan Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin.

Salah satu pelaku pembunuhan Wowon diketahui masih memiliki hubungan keluarga dengan para korban. Maemunah merupakan istrinya sementara dua korban lainnya merupakan anak tiri Wowon.

Polisi menyebut ketiga korban itu dihabisi nyawanya karena mengetahui aksi tindak pidana penipuan penggandaan uang yang dilakukan oleh Wowon Cs.

Berawal dari pengungkapan kasus kematian satu keluarga itu, polisi menemukan dugaan adanya enam korban lain yang juga dibunuh Wowon Cs. Empat diantaranya dibunuh oleh para pelaku di Cianjur, Jawa Barat.

Keempat korban tewas itu merupakan Noneng, Wiwin, Bayu serta Farida. Tiga dari keempat korban itu lagi-lagi memiliki hubungan keluarga dengan Wowon. Wiwin merupakan salah satu dari enam istri Wowon, kemudian Bayu merupakan anak dari Wowon dengan Maemunah yang masih berusia dua tahun.

Selanjutnya Noneng merupakan ibu dari Wiwin atau mertua dari Wowon. Sementara Farida merupakan tenaga kerja wanita (TKW) yang menjadi korban penipuan. Mereka dikuburkan ke dalam tiga lubang yang ada di rumah Cianjur dan ditutupi dengan semen agar tak diketahui orang lain.

Kepada polisi, Wowon mengaku nekat membunuh Wiwin dan Noneng karena masalah uang dan cemburu. Wowon mengatakan Noneng mengaku tidak pernah menerima uang dari Wiwin yang bekerja sebagai TKW.

Sementara berdasarkan pengakuan Wiwin kepada Wowon, dirinya selalu mengirim uang setiap bulan. Dendam Wowon semakin memuncak kala Wiwi kembali ke Indonesia bersama laki-laki lain.

Khusus terhadap Bayu, Wowon mengaku sengaja membunuh anaknya yang masih balita karena dinilai terlalu rewel dan membuatnya malu kepada tetangga.

Sedangkan satu korban terakhir merupakan TKW yang bernama Siti Fatimah. Ia merupakan korban penipuan Wowon yang tewas usai menagih janji soal penggandaan uang.

Siti saat itu diminta pergi ke Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mengambil uang yang dimaksud bersama dengan Noneng. Tanpa pengetahuan Siti, Wowon telah memerintahkan sang mertua untuk menghabisi nyawanya dengan cara didorong ke laut di Surabaya.

Atas perbuatannya, ketiga pembunuh berantai itu dijatuhi vonis hukuman penjara seumur hidup oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bekasi, Rabu (1/11). Vonis itu lebih rendah dari tuntutan hukuman mati yang diajukan jaksa sebelumnya.

Pembunuhan yang Menggemparkan Sepanjang 2023

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER