Wisnu juga mengungkap sejumlah titik yang berpotensi rawan kemacetan saat malam tahun baru.
Pertama, Jalan Raya Kuta ada empat titik sepanjang 2,8 km, yaitu di depan toko oleh-oleh Krisna Tuban, di depan Toko Joger, di Simpang Puseh, di Simpang Temacun dan di Simpang Kuta.
Kedua, Jalan Dewi Sartika ada tiga titik sepanjang 750 meter, di depan Centro Mall, Pasar Seni Kuta, dan di depan Kuta Square.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga, Jalan Pantai Kuta dan Jalan Legian sepanjang 1,8 km potensi kemacetan dan ada 7 titik, di Ground Zero, Simpang Bemo Corner, di depan Hard Rock Kafe, di gang Popies 1, di depan Sahid Kuta, di depan Beachwalk dan di depan Rama Hotel.
Keempat, Jalan PTH Jelantik, Simpang Dewi Sri dan Sri Wijaya potensi rawan kemacetan ada lima titik sepanjang 600 meter, yaitu di Jembatan Patih Jelantik, Simpang Dewi Sri-Patih Jelantik, di Jalan Patih Jelantik-Majapahit dan di Jalan Patih Jelantik- Sri Wijaya.
Kelima, Jalan Legian dengan dua titik sepanjang 180 meter potensi rawan kemacetan, yaitu di Simpang Si Doi, dan Simpang Melasti.
Keenam, Jalan Legian Kaja- Raya Seminyak ada tiga titik lokasi rawan kemacetan sepanjang 950 km, yaitu di Simpang Arjuna, di Simpang Kunti, dan di Simpang Caplung Tanduk.
Wisnu menyebut rekayasa lalulintas di kawasan Kuta nantinya melihat situasi di lapangan. Jika memang terjadi penumpukan, pihaknya melakukan rekayasa lalu lintas dan penutupan jalan untuk mengalihkan kendaraan.
"Apa buka tutup, kita melihat situasi di lapangan, apabila jumlahnya padat otomatis kita melakukan rekayasa dan kita alihkan arus itu. Jadi memang untuk tahun ini luar biasa jumlah dari wisatawan yang datang sangat banyak, dibandingkan yang keluar (Bali)," jelasnya.
Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengatakan rekayasa lalu lintas juga akan dilakukan di kawasan wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK).
"Selain Pantai Kuta, untuk Pemerintah Kabupaten Badung sendiri memilih Garuda Wisnu Kencana (GWK) sebagai pusat kegiatannya," kata dia, Jumat (29/12).
Ia menuturkan sejumlah rute pengalihan lalu lintas dan penutupan jalan di sekitar GWK.
Pertama, pengalihan arus lalu lintas dilakukan di Simpang Nirmala, di Kecamatan Kuta Selatan.
Kedua, penutupan arus lalu lintas dari Uluwatu menuju GWK. Kendaraan akan dialihkan ke arah timur menuju Jalan Pura Batu Pageh, untuk selanjutnya mengarah ke Jalan Dharmawangsa.
Ketiga, buka tutup simpang SPBU, yang menjadi jalur masuk menuju GWK.
Jika kendaraan VVIP atau VIP datang dari simpang Kampus Universitas Udayana (Unud) arus yang datang dari Simpang Kali ditutup atau dihentikan sementara dan diprioritaskan jalur VVIP atau VIP dan jika ada kendaraan yang masuk dari jalur GWK akan putar di Simpang Puri Gading.
(kdf/arh)