Samsi juga memprediksi kemacetan di Bali akan terjadi sepanjang libur nataru di beberapa Destinasi Tempat Wisata (DTW) di Bali.
"Kalau kita sih melihat, kalau nataru ini sepanjang libur panjang beberapa DTW akan terjadi kemacetan, karena ada orang akses atau parkir dan sebagainya. Jadi pasti akan terjadi kemacetan di DTW karena jalan kita melintas di DTW itu," ujarnya.
Sejauh ini, jumlah kendaraan di Pulau Dewata baik roda dua dan empat mencapai total sekitar 4,7 juta kendaraan.
"Kendaraan di Bali total 4,7 juta. Tetapi sekarang dengan banyaknya wisatawan, apalagi lagi kendaraan dari luar Bali yang masuk, mereka bawa kendaraan dari Jawa, memang jumlah kendaraan masuk besar dan naik tetapi jumlah kendaraan keluar juga besar," ungkap dia.
"Sehingga, kalau dilihat ada kemungkinan ini kemacetan terjadi karena mobilisasi yang besar jadi pergerakan orang untuk beraktivitas di Bali lumayan tinggi," ujarnya.
Titik lokasi kemacetan di Bali selama nataru saat ini ada di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Tabanan atau Sarbagita dan juga di Kabupaten Bangli.
"Sekarang di Sarbagita, di (Kecamatan) Kuta, Kuta Utara, Kuta Selatan (Kabupaten Badung), di Sanur (Kota Denpasar ), Bedugul, (Kabupaten Tabanan) Ubud (Kabupaten Gianyar) dan juga di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Itu wilayah yang mengalami kemacetan karena adanya destinasi," ujarnya.
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan kemacetan di sepanjang jalan menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah, Bali, dan menjadi viral di media sosial, pada Jumat (29/12).
Di video tersebut, terlihat di Jalan Tol Bali Mandara, kendaraan roda empat tidak bergerak dan macet.
Para turis asing yang terjebak kemacetan turun dari kendaraan sambil menarik koper untuk menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai agar tak telat mengejar keberangkatan.
Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kompol I Made Berata, membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya sempat membantu 10 turis asing yang berjalan kaki menuju bandara untuk mengejar keberangkatan.
"Iya ada kita lihat karena mungkin mepet waktunya mereka jalan dan kita bantu juga di sini ada 10 orang (turis)," kata Kompol Berata, saat dihubungi Jumat (29/12) malam.
"Domestik sama bule sama, mereka berangkat sore sama malam, lumayan banyak. Kalau domestik yang jalan kaki itu ada tiga orang, ada yang bawa koper ada yang bawa tas, tadi ketemu di gapura masuk bandara. Kita bonceng pakai sepeda motor, iya kebetulan ada ojek online juga kita stopin, ojeknya berkenan, mereka juga bayar ke (ojek online) dan dibantu mereka," imbuhnya.
(kdf/arh)