Tim AMIN Laporkan Video Kabid Disdik Medan Dukung Prabowo ke Bawaslu

CNN Indonesia
Rabu, 17 Jan 2024 13:37 WIB
Relawan didampingi tim hukum TKD AMIN melaporkan viral video Kabid SMP Disdik Medan soal dugaan mengajak memilih Prabowo-Gibran ke Bawaslu.
Relawan didampingi tim hukum TKD AMIN melaporkan viral video Kabid SMP Disdik Medan soal dugaan mengajak memilih Prabowo-Gibran. (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Medan, CNN Indonesia --

Video Kepala Bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan Kota Medan yang juga menjabat Sekretaris PGRI Kota Medan Andy Yudhistira diduga mengajak para kepala sekolah untuk memilih paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di Pilpres 2024 menuai polemik.

Tim hukum paslon nomor urut 1 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) pun melaporkan masalah itu ke Bawaslu Sumut. Juru Bicara (Jubir) TKD (Tim Kampanye Daerah) AMIN Sumut, Tumpal Panggabean mengatakan laporan itu dilakukan oleh relawan yang didampingi tim hukum AMIN.

"Relawan kita sudah laporkan ke Bawaslu Sumut soal video pengarahan dukungan oleh ASN. Sudah dilaporkan dan didampingi oleh tim hukum TKD AMIN," kata Tumpal kepada CNNIndonesia.com, Rabu (17/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya menyayangkan dugaan tindakan pejabat Dinas Pendidikan Medan yang mengarahkan dukungan ke pasangan Prabowo-Gibran. Padahal ASN (aparatur sipil negara) harusnya bisa menjaga netralitas.

"Ini, kan, hal-hal yang sangat kita sayangkan. Semua pihak harusnya netral harus mengambil posisi netral. Pengondisian itu bagian dari mengangkangi demokrasi," ujarnya.

Dia berharap Bawaslu Sumut segera menindaklanjuti video viral itu. Sebab dugaan arahan dukungan kepada salah satu pasangan calon Pilpres yang dilakukan ASN kepada guru guru itu mencederai demokrasi.

"Sejak awal pencalonan 02 membuat matinya perangkat rasa demokrasi itu. Kami minta Bawaslu tidak menutup mata atas video yang beredar tersebut. Kita juga minta seluruh masyarakat mengawasi jeli atas situasi seperti ini, kalau ada suarakan sampaikan. Kita sudah bentuk Tim hukum AMIN, jadi kami siap mendampingi siapapun masyarakat yang ingin melapor," ujar Tumpal.

Sebelumnya viral video Kabid SMP Dinas Pendidikan Kota Medan yang juga sekaligus menjabat Sekretaris PGRI Kota Medan Andy Yudhistira diduga mengajak para kepala sekolah untuk memilih Prabowo-Gibran.

Video viral itu salah satunya diunggah akun @KingPurwa di media sosial X (twitter).

Dalam video yang beredar nampak Sekjen PGRI Kota Medan tengah memberikan arahan kepada sejumlah orang dalam suatu ruangan tertutup.

Pria tersebut menyebutkan bahwa saat ini Prabowo Subianto masih memiliki kekuasaan karena menjabat Menteri Pertahanan RI. Sedangkan Gibran Rakabuming Raka adalah anak dari Presiden RI Jokowi.

"Tapi yang nomor dua ada dalam kekuasaan, apa kekuasaannya? Pak Prabowo itu Menteri Pertahanan. Mas Gibran itu adalah anak dari presiden yang sampai saat ini sampai bulan 10 nanti sama, pak wali kota," ujarnya dalam rekaman viral.

Dalam pertemuan itu juga, dia mengakui PGRI mengarahkan para kepala sekolah ke politik. Sebab, katanya, jika memilih pasangan nomor urut 02 lebih menguntungkan, alangkah baiknya dipilih.

"Jadi bapak-ibu, pertanyaan saya bapak-ibu, Pak Andi, pak Surianta mengarahkan PGRI ke politik. Benar kita arahkan ke politik tapi kita tidak dalam politik itu. Kita bukan mencalon bapak ibu. Tapi selagi politik bisa menguntungkan kepentingan kita mengapa tidak? Dan saya tanya ada tidak dalilnya dosa? Kalau dalilnya dosa kita mundur," ungkapnya.

Dia juga mengingatkan sejumlah orang yang ada di ruangan itu agar memegang komitmen. Apalagi dia menyebutkan bahwa Gibran Rakabuming Raka merupakan kakak ipar dari Wali Kota Medan Bobby Nasution. Selain itu, dia mengingatkan Kadisdik Medan Benny Sinomba yang juga hadir di ruangan itu pun masih kerabat dengan Bobby.

Merespons video viral itu, Kadisdik Kota Medan Benny Sinomba mengatakan telah digelar pemeriksaan yang dilakukan inspektorat.

"Jadi di internal sudah dilakukan pemeriksaan. Malah di Pemko Medan melalui inspektorat semalam jam 4 sore dan hari ini di Bawaslu sudah diproses," kata Benny Sinomba di Medan, Rabu siang.

Benny menjelaskan percakapan dalam video itu berlangsung di Kantor PGRI Medan yang dihadiri sebagian besar anggota PGRI. Namun, dia membantah percakapan dalam video itu khusus membahas masalah Pilpres.

"Jadi saat itu ada rapat persiapan untuk rekrutmen CPNS kita 2024 cuma ada dialog dialog kecil yang berkaitan dengan kondisi itu. Itu yang dibuat potongan potongan. Artinya itu tidak seperti yang dibayangkan kawan kawan bahwa khusus menceritakan tentang pilpres," sebutnya.

Video yang beredar, tambahnya, hanya potongan potongan kecil. Sebab saat itu ujar Benny, yang dibahas merupakan persiapan rekrutmen CPNS 2024.

"Video itu sebenarnya terpotong. Karena saya sudah bertanya dengan beliau, beliau menyatakan itu hanya potongan kecil dan tidak semua nya itu masuk malah kegiatan besarnya untuk perekrutan CPNS tidak masuk," ungkapnya.

Dari pengakuan Andy Yudhistira, lanjut Benny, tidak ada spesifik membahas masalah Pilpres. Benny juga membantah ada pihak yang menyuruh Andy Yudhistira mengarahkan para guru untuk memilih pasangan Prabowo-Gibran.

Benny yang juga paman dari Bobby Nasution itu mengibaratkan pembicaraan Pilpres itu seperti di warung-warung kopi. Artinya, klaim dia, pembahasan memilih Prabowo - Gibran tidak disengaja.

"Tapi yang pasti yang bersangkutan mengatakan dia tidak spesifik untuk membahas kegiatan yang disangkakan. Oh pasti tidak disuruh. Kita misalnya di warung kopi kan bisa saja, jadi tak terpola, lah, hanya macam obrolan-obrolan seperti kita di warkop. Inikan karena tidak sengaja," ujar Benny.

Untuk sanksi yang akan dijatuhkan kepada Andy Yudhistira, menurut Benny tergantung dari hasil pemeriksaan inspektorat.

"Saya kan hanya kepala dinas, mungkin dari sisi pemeriksaan kita punya pimpinan pak wali. Pak wali lah pimpinan yang akan menganalisa jabatan beliau," terangnya.

(kid/fnr/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER