Calon wakil presiden nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka berkomitmen memperluas program hilirisasi pemerintah. Hilirisasi tersebut terutama mempertimbangkan cadangan berlimpah nikel dan timah, serta potensi besar energi baru dan terbarukan Indonesia.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia merespons dengan baik gagasan tersebut. Sebab kata Bahlil, kebijakan hilirisasi harus terus dijalankan, bahkan setelah dirinya tidak menjabat.
Hal ini dikatakan Bahlil saat menyampaikan realisasi investasi bidang hilirisasi 2023 dalam acara 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di The Ritz-Carlton Ballroom, Pacific Place, Jakarta, Rabu (31/1).
Bahlil menyampaikan, total realisasi investasi bidang hilirisasi mencapai Rp375,4 triliun. Menurutnya, angka ini merupakan 26,5 persen dari total realisasi investasi periode Januari-Desember 2023.
"Bapak Ibu semua, hilirisasi ini dalam periode 2023, itu kurang lebih sekitar 26,5 persen dari total realisasi investasi kita Rp 1,417 triliun," kata Bahlil.
Melihat potensi itu, Bahlil menegaskan realisasi investasi di bidang hilirisasi bukan hanya diteruskan, namun harus ditingkatkan hingga periode pemerintahan selanjutnya.
"Dan idealnya harusnya ke depan, minimum harus 45 persen. Jadi kami harus mencari target penambahan 19 persen," katanya.
Dengan demikian, Bahlil meminta menteri investasi yang selanjutnya agar tetap melanjutkan kebijakan ini. Dia mengingatkan jangan sampai hilirisasi dibubarkan.
"Jadi besok siapa pun yang menjadi Menteri Investasi maka tugas dia adalah melanjutkan dari 26 persen menjadi 45 persen. Bukan mengaburkan atau membubarkan hilirisasinya. Karena kalau tidak, ini berbahaya," kata dia.
(adv/adv)