Megawati ke Kader: Tidak Apa Terima Bansos, Tapi Nyoblos Jangan Goyang

CNN Indonesia
Sabtu, 03 Feb 2024 19:15 WIB
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan tak apa jika kadernya menerima bansos, karena bansos pada dasarkan uang rakyat.
Megawati Soekarnoputri menghadiri Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud bertajuk “Konser Salam Metal” di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (3/2). (Dok. PDIP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta para pendukungnya tak goyah dalam menentukan dukungan di Pemilu 2024 meski menerima bantuan sosial (bansos).

Megawati juga mempersilakan para pendukungnya menerima bansos dari Pemerintah. Akan tetapi, ia menyerukan, jangan sampai bansos mengubah pilihan saat mencoblos.

"Siapa yang suka terima bansos? Eh jangan bohong. Ya tidak apa-apa terima aja, tapi nanti nyoblosnya jangan goyang lho. Siapa yang mau goyang? Ayo siapa yang mau goyang?" kata Megawati dalam pidatonya di kampanye akbar Ganjar-Mahfud bertajuk "Konser Metal", di GBK, Jakarta, Sabtu (3/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Megawati juga mengingatkan masyarakat tak salah kaprah dalam melihat pembagian bansos oleh pemerintah, karena bansos pada dasarnya berasal dari uang rakyat.

"Bansos itu uangnya rakyat, jangan lupa. Eh ini duitnya dari mana? Jadi kalau mikir itu, mikir lurus," ujar dia.

Saat ini pembagian bansos memang tengah mendapat sorotan karena dugaan politisasi.

Pasalnya, bansos uang tunai yang dirapel untuk Januari-Maret akan dibagikan pada Februari, atau bulan yang sama dengan Pemilu Serentak, meski tanggal pembagian belum diumumkan.

Selain itu pemerintah juga membagikan bansos beras 10 KG/bulan, serta bansos el-nino pada November-Desember 2023.

Banyak yang mengaitkan upaya politisasi ini dengan Presiden Joko Widodo yang putra sulungnya yaitu Gibran Rakabuming Raka yang menjadi calon wakil presiden nomor urut 02. Jokowi juga acap kali muncul saat pembagian bansos beras di berbagai daerah. 

Dugaan politisasi ini telah dibantah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Airlangga menyebut pemberian bansos itu dilakukan oleh pemerintah setiap tahun dan sepanjang tahun. Dia menyampaikan itu usai memberikan bantuan pangan di Kecamatan Kalukku, Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (2/2).

"Ya seperti tadi saya katakan bahwa bantuan sosial itu untuk kehadiran pemerintah. Pemerintah memberikan PKH Rp250 ribu itu sepanjang tahun, kemudian kita juga ada bantuan sembako, itu terus menerus. Ada iuran KIS, kartu sehat, kartu pendidikan sepanjang tahun," kata Airlangga.

Jokowi juga membantah motif politik di balik bansos. 

"(Bansos) itu sudah dari dulu. (Bansos) ini kan sudah dari September (2023)," ujarnya di Kongres XVI GP Ansor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (2/2).

Tak asal mencoblos

Selain menyoroti soal bansos, dalam pidatonya di GBK Megawati juga mewanti-wanti para pendukung untuk tidak asal mencoblos pada saat 14 Februari nanti.

Megawati menjelaskan meski mencoblos hanya membutuhkan waktu singkat, tetapi konsekuensi atas pilihan itu berjangka panjang.

"Ingat lho Ibu ngomong, nyoblosnya 5 menit. Ingat, ingat nyoblosnya 5 menit, kalau salah pemimpin ngerasain akibatnya 5 tahun," ujar dia.

Lebih lanjut, Megawati mengimbau agar masyarakat tak memilih kandidat yang telah melakukan kecurangan saat pemilu.

Kendati demikian, Ia tak merinci siapa kandidat yang telah melakukan hal tersebut.

(mab/vws)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER