Massa Demo di Depan Kantor KontraS, Sesalkan Isu Pemakzulan Jokowi
Massa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Pemuda Mahasiswa Indonesia Timur Cinta NKRI menggelar demonstrasi di depan kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) di Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (5/2).
Menurut Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya, para mahasiswa itu menyayangkan narasi soal pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau sependek yang saya dengarkan closing statement sama pembacaan sikapnya, yang pertama adalah mereka menyayangkan ada narasi-narasi pemakzulan presiden," kata Dimas saat dihubungi.
Massa, lanjut Dimas, menganggap situasi demokrasi saat ini baik-baik saja. Mereka menyesalkan mengapa ada isu yang seolah menjadikan Jokowi sebagai kambing hitam.
"Juga merasa bahwa situasi hari ini demokrasi baik-baik saja, kenapa kemudian ada isu-isu yang seolah-olah mengkambinghitamkan Jokowi," ucapnya.
Dimas menyebut sebelum menggelar aksi demo di kantor KontraS, massa melakukan unjuk rasa di kantor YLBHI. Ia mengatakan massa berencana melanjutkan aksi di kantor Komnas HAM. Saat ini, massa sudah membubarkan diri dari depan kantor KontraS.
"Ini dapat info juga dari kawan-kawan kepolisian yang tadi jaga mereka akan lanjut ke Komnas HAM, jadi langsung tiga tempat dalam satu waktu mereka demonstrasi," tutur dia.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro juga mengonfirmasi aksi demontrasi di depan kantor KontraS itu. Ia menyebut polisi diterjunkan untuk mengamankan aksi demonstrasi itu.
"Tiga puluh personel (pengamanan diterjunkan)," ucap dia.
Adapun wacana pemakzulan terhadap Jokowi memang muncul beberapa waktu belakangan. Isu itu berawal dari usul sejumlah tokoh yang tergabung dalam 'Petisi 100'.
Mereka sempat bertemu dengan Mahfud MD yang saat itu masih menjabat sebagai Menko Polhukam. Namun, Mahfud menyarankan mereka membawa usul itu ke DPR.
Kepala Staf Presiden Moeldoko menilai desakan pemakzulan hanya mengganggu konsentrasi Jokowi yang sedang fokus menuntaskan sisa masa jabatannya.
Moeldoko mengatakan masyarakat secara umum masih mengapresiasi kerja Jokowi. Dia melihat sambutan warga saat Jokowi berkunjung ke berbagai daerah masih ramai.
"Kita lagi fokus pada penyelenggaraan pemilu yang demokratis. Jangan ada agenda-agenda lain yang menurut saya tidak produktif bagi masyarakat dan pemerintah karena Presiden masih sangat concern untuk menyelesaikan tugas-tugasnya," kata Moeldoko dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/1).
(dis/tsa)