Tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD diundang Dewan Pers untuk menghadiri 'deklarasi kemerdekaan pers' pada Sabtu (10/2).
Namun, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, menyatakan paslon nomor urut 2 itu belum tentu bisa hadir. Sebab, hari itu berbarengan dengan agenda terakhir kampanye akbar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanpa mengurangi rasa hormat kami kepada Dewan Pers, mengingat tanggal 10 Februari adalah hari terakhir kampanye, dan batas kampanye itu maksimal di pukul tersebut, maka kami masih mempertimbangkan apakah hadir atau tidak dalam acara tersebut," kata Wakil Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Edy Budiyarso, dalam keterangan tertulis, Rabu (7/2).
Menurut Edy, TKN sejak awal belum menyampaikan konfirmasi soal kedatangan Prabowo-Gibran. Ia pun menjelaskan hari terakhir kampanye merupakan saat-saat kritis bagi kandidat dan tim kampanye jelang hari pencoblosan.
Kendati begitu, dia menegaskan Prabowo-Gibran berkomitmen terhadap kemerdekaan pers.
"Semangat dan gagasan tentang kemerdekaan pers sebelumnya sudah disampaikan pada acara-acara sebelumnya di masa kampanye. Prioritas sehabis masa kampanye adalah pengamanan suara di TPS masing-masing, bukan lagi tentang gagasan," katanya.
Edy pun meminta maaf jika ada kesalahpahaman soal kepastian kedatangan Prabowo-Gibran di acara deklarasi kemerdekaan pers itu.
"Kami mohon maaf jika ada kesalahpahaman. Sekali lagi, kita dari awal belum pernah berkomitmen dan masih dalam posisi mempertimbangkan. Namun, kami pastikan, semangat kebebasan pers sudah merupakan kepastian yang ada di sanubari Prabowo Gibran," ujarnya.
Dikutip dari laman Dewan Pers, tiga capres-cawapres diundang hadir untuk menyatakan komitmen mereka terhadap kemerdekaan pers. Acara digelar di Hall Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta, Minggu.
Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu mengatakan 'deklarasi kemerdekaan pers' ini akan dihadiri tiga paslon.
"Kami meyakini ketiga pasang capres/cawapres punya visi yang sama dalam menjaga pers yang independen dan selama ini telah berhasil menjaga proses demokrasi berlangsung dengan baik di tanah air," kata Ninik.
(yoa/tsa)