Selain KPPS, Ketua Bawaslu Sebut Ada Pengawas TPS Meninggal Dunia

CNN Indonesia
Sabtu, 17 Feb 2024 00:35 WIB
Ketua Bawaslu mengatakan pihaknya membantu pengurusan pemakaman hingga santunan buat petugas yang meninggal.
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja mengatakan ada petugas pengawas tempat pemungutan suara (TPS) yang meninggal dunia dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan Bagja saat awak media bertanya soal anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia dalam tahapan pesta demokrasi lima tahunan itu.

"Bukan hanya KPPS, tapi juga petugas pengawas TPS dan kelurahan desa," ujar Bagja di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (16/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagja menyebut pihaknya menerima laporan terkait petugas yang sakit maupun meninggal dunia.

Merespons itu, Bagja memerintahkan jajarannya untuk mengurus proses pemakaman hingga santunan.

"Ada juga bantuan dari Pemerintah Kota dan juga teman-teman kepolisian membantu dalam pengurusan jenazah dan lain-lain," kata Bagja.

Bagja menyebut pihaknya belum mengatahui jumlah petugas penyelenggara pemilu yang meninggal dunia.

Selain itu, Bagja menerangkan sebenarnya pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi tumbangnya petugas penyelenggara pemilu. Contohnya, melakukan pemeriksaan kesehatan dan memeriksa rekam kesehatan yang bersangkutan.

"Tapi pada saat kelelahan dan lain-lain ini kan sudah kita hitung. Jadi kami minta kan agar menjaga kesehatan. Tapi ya kita tidak tahu kondisi pada saat itu," imbuhnya.

Sejumlah anggota KPPS di berbagai daerah dilaporkan meninggal dunia. Ada yang sebelum, saat berlangsung, hingga sesudah pemungutan suara.

Terbaru, seorang anggota KPPS di salah satu TPS di Makassar dikabarkan meninggal dunia diduga akibat kelelahan. Korban bernama William, warga Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengaku masih mendata anggota KPPS yang meninggal saat penyelenggaraan Pemilu 2024.

Oleh karena itu, KPU belum bisa menyebutkan jumlah persisnya.

"Saat ini, KPU masih lakukan pendataan," jelas Anggota KPU RI Idham Holik dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/2).

Ia menyebut KPU sudah mendapat laporan dari sejumlah daerah. Hingga saat ini, Idham mengatakan jumlah anggota KPPS yang meninggal lebih sedikit dibandingkan dengan Pemilu 2019.

Kendati demikian, Idham menyatakan KPU belum bisa membeberkan data tersebut.

KPU ingin mendata dan mendalami kejadian itu terlebih dahulu. Menurut dia, waktu kematian juga harus dilihat.

Sementara itu, Kemenkes mencatat per Jumat pukul 14.00 WIB ada laporan 27 kasus kematian petuga KPPS pada Pemilu 2024.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi  mengemukakan berbagai kasus tersebut ditemukan di sejumlah daerah di antaranya Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan DKI Jakarta.

Dalam catatan Kemenkes, kata dia, sembilan kematian di antaranya kematian yang berkaitan dengan penyakit jantung.

Selain itu, empat penyakit diakibatkan oleh kecelakaan, dua infeksi syok septik, dua kematian yang tidak disebabkan komorbid, satu sindrom distres pernapasan akut (ARDS), satu hipertensi, dan delapan lainnya meninggal dengan status kematian dalam perjalanan ke rumah sakit (death on arrival) dan sedang dikonfirmasi.

(pop/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER