Deret Kasus Keluarga Bunuh Diri, Ada Motif Tak Terungkap

CNN Indonesia
Kamis, 14 Mar 2024 06:13 WIB
Masalah ekonomi diduga banyak menjadi motif yang melatarbelakangi sekeluarga bunuh diri.
Lokasi tempat sekeluarga melompat bunuh diri di Jakarta Utara. (ANTARA/Mario Sofia Nasution)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus bunuh diri satu keluarga dengan cara lompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan, Jakarta Utara, menggemparkan jagat raya.

Keempat korban itu adalah pria EA (50), perempuan AIL serta dua remaja laki-laki JWA (13) dan remaja wanita JL (16). Dugaan bunuh diri menguat dari sejumlah bukti yang ditemukan. 

Polisi mengungkapkan sang ayah, EA sempat mencium kening ketiga korban lain sebelum melakukan aksi bunuh diri. Selain itu, AIL juga sempat mengumpulkan handphone milik korban lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para korban ini masuk dalam lift, terekam (dalam CCTV), ini EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya kepada wartawan, Senin (11/3).

Keempat korban juga melompat dengan kondisi tangan terikat. Kini, kepolisian masih menyelidiki motif di balik aksi bunuh diri satu keluarga tersebut. Termasuk, mendalami bahwa keluarga tersebut sedang dalam kondisi terlilit utang.

Kasus serupa juga pernah terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Berikut CNNIndonesia.com telah merangkum sejumlah kasus bunuh diri satu keluarga:

Disclaimer PsikologiDisclaimer Psikologi (Foto: CNN Indonesia/Fajrian)

2015- Sekeluarga bunuh diri di Kediri, Jawa Timur

Satu keluarga ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat 3 April 2015.

Satu keluarga yang bunuh diri, YS (ayah), FR (ibu), serta O (7), baru ditemukan di rumahnya di Dusun Morangan, Desa Minggiran, Kecamatan Papar, karena para tetangga mencium bau busuk dari dalam rumah dan padamnya lampu rumah selama dua hari.

Di lokasi kejadian ditemukan sejumlah benda seperti cairan pembasmi serangga, gelas, serta surat wasiat. Dari surat wasiat tersebut, diambil kesimpulan bahwa motif dari bunuh diri ini adalah karena pekerjaan.

Untuk jenazah YS (45), dimakamkan di pemakaman umum Desa Minggiran Kabupaten Kediri sementara jenazah istrinya FR (40) serta anak perempuannya O (7) dibawa pulang keluarganya ke Semarang untuk dimakamkan di sana.

2018- Ayah bunuh sekeluarga di Palembang, Sumatera Selatan

Pembunuhan satu keluarga diakhiri bunuh diri pelaku terjadi di Palembang, Sumatera Selatan pada Rabu 24 Oktober 2018.

Korban terdiri dari sepasang suami istri, F (54) dan MYL (45) serta dua anak mereka, RF (18) dan KF (11), ditemukan di Komplek Villa Kebon Sirih Blok A 18 Bukit Sangkal, Palembang.

F diduga membunuh kedua anak dan istrinya terlebih dahulu dengan menembakkan senjata api jenis Revolver sebelum menembak dirinya sendiri.

Banyak dugaan terkait kasus ini. Dugaan pertama korban melakukan aksinya karena masalah pekerjaan. F yang semula merupakan pemilik salah satu gerai perlengkapan komputer yang cukup terkenal di Palembang, gulung tikar dan beralih usaha menjadi distributor alat perkantoran.

Di lokasi kejadian ditemukan bukti potongan kertas catatan curahan hati yang diduga ditulis tangan oleh korban F.

Potongan kertas berisi tulisan "Aku sudah sangat lelah.. Maafkan aku.. Aku sangat sayang dengan anak dan istriku... Choky dan Snowy (anjing peliharaan).. Aku tidak sanggup meninggalkan mereka di dunia ini".

Dugaan lainnya, F ini tengah dilanda masalah keluarga. Dalam percakapan WhatsApp suami istri tersebut, diketahui bahwa istrinya meminta dicerai sehingga F pun tidak rela dan tidak ikhlas untuk dicerai sehingga muncul niat untuk melakukan pembunuhan dan bunuh diri.

2021- Mayat satu keluarga di Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Mayat satu keluarga ditemukan di tengah-tengah tumpukan baju sebuah gudang konveksi di kawasan Ratu Zaleha, Gang KH Dewantara 2 RT 19, Kelurahan Karang Mekar, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat 10 September 2021.

Ketiga korban, AS (42), SP (33), dan SH (6) ditemukan dalam kondisi membusuk oleh salah satu anggota keluarga pemilik gudang. Curiga karena sudah tiga hari tidak ada aktivitas yang terlihat, saksi akhirnya menemukan mayat korban di lantai bawah gedung setelah mencium aroma tidak sedap dan menelusuri keseluruhan gedung.

Menurut keterangan Kapolres Banjarmasin Komisaris Besar Rachmat Hendrawan, dari hasil penyelidikan tak ditemukan unsur kekerasan atau dugaan tindak pidana pencurian. Kasus ini disimpulkan terjadi karena tumpukan pakaian yang diduga terlalu tinggi, pakaian-pakaian tersebut roboh dan menimpa keluarga tersebut hingga terjebak.

"Iya (kasus) selesai karena pengembangan tidak ada unsur lain," kata Rachmat saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (11/9).

Keluarga Guru di Malang Tewas Minum Racun

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER