Saksi: Surya Paloh Apresiasi Garnita NasDem Bagi Sembako Dana Kementan
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh disebut mengetahui dan mengapresasi Garda Wanita atau Garnita Malahayati, membagikan berton-ton telur, sembako hingga hewan kurban dari bantuan dana Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
Garnita Malahayati merupakan organisasi sayap Partai NasDem.
Demikian disampaikan Wakil Bendahara Umum Partai NasDem sekaligus mantan staf khusus Menteri Pertanian era Syahrul Yasin Limpo (SYL), Joice Triatman ketika menjawab pertanyaan dari tim penasihat hukum SYL dalam sidang lanjutan kasus dugaan pemerasan dan penerimaan gratifikasi di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (29/5).
"Beliau [Surya Paloh] tahu tidak aktivitas Garnita ini?" tanya penasihat hukum SYL, Djamaludin Koedoeboen.
"Tahu," jawab Joice.
"Tahu seperti apa? Saudara melaporkan?" lanjut Koedoeboen.
Joice yang merupakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Garnita menjelaskan pihaknya melaporkan rangkuman setiap kegiatan kepada Surya Paloh. Laporan dilakukan secara tatap muka. Selain itu juga setiap kegiatan Garnita selalu diunggah di media sosial.
"Yang saudara laporkan itu terkait apa kepada ketua umum saudara?" tanya Koedoeboen.
"Kami melaporkan kegiatan-kegiatan baik yang, karena sifatnya tidak rutin maka itu kami rangkum, jadi kami rangkum apa-apa saja yang sudah dilakukan dan yang akan rencana kami lakukan ke depan," kata Joice.
"Laporan kepada Pak Surya Paloh itu di forum resmi atau hanya face to face?" lanjut Koedoeboen.
"Tidak di forum resmi, di Gedung Partai Nasdem tapi juga face to face," ucap Joice.
"Hanya saudara dengan Pak Surya Paloh saja?" tanya Koedoeboen lagi.
"Tidak. Ada beberapa orang yang lain juga," jawab Joice.
"Saudara menyebutkan bahwa terkait dengan hewan kurban, sembako, telur, itu ada bantuan dari Kementan?" tanya Koedoeboen.
"Kepada Pak Surya Paloh? Iya," tutur Joice.
"Bagaimana bahasa persisnya?" lanjut Koedoeboen.
"Izin melaporkan bapak bahwa yang dalam tiga bulan terakhir ini sudah ada kegiatan a, b, c, dan d termasuk pembagian sembako dan pembelian hewan kurban dan sebagainya itu semua bantuan yang berasal dari Kementan," tutur Joice.
"Terus apa tanggapan beliau?" timpal Koedoeboen.
"Baik, bagus, jalankan," terang Joice.
Mengundurkan diri
Dalam persidangan ini, Joice mengaku mengirimkan surat pengunduran diri sebagai staf khusus menteri pada November 2023 atau tak lama setelah kasus yang diduga melibatkan SYL diusut KPK.
"Kenapa saudara mengundurkan diri?" tanya Koedoeboen.
"Ya setelah ada peristiwa Pak Menteri, kemudian saya rasa karena saya melekat kepada Pak Menteri, Pak Syahrul Yasin Limpo, maka itu saya sudah harus mengundurkan diri," ucap Joice.
"Melekat yang saudara maksud seperti apa?" timpal Koedoeboen.
"Karena pengangkatan saya sebagai staf khusus menteri adalah di bawah kepemimpinan Pak Syahrul Yasin Limpo, dan pada saat itu setelah ditetapkan oleh presiden pak Mentannya adalah Pak Amran (Sulaiman), maka itu saya sempat menghadap kepada Pak Amran dan memberikan surat pengunduran diri saya," ungkap Joice.
"Jadi, pas Pak SYL ada peristiwa ini, saudara langsung berinisiatif mengundurkan diri?" lanjut Koedoeboen.
"Tidak langsung bapak karena pada waktu itu ada plt pimpinan di Kementan, belum langsung Pak Amran, jadi saya pun juga tidak langsung mengundurkan diri," terang Joice.
Pada hari ini, tim jaksa KPK menghadirkan 14 orang saksi yang berasal dari keluarga SYL, Kementan, dan internal Partai NasDem.
SYL diadili atas kasus dugaan pemerasan hingga mencapai Rp44.546.079.044 dan gratifikasi dianggap suap sejumlah Rp40.647.444.494 selama periode 2020-2023.
Tindak pidana itu dilakukan SYL bersama-sama dengan dua terdakwa lainnya yaitu Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementan Muhammad Hatta.
SYL juga diproses hukum KPK atas kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Kasus tersebut masih bergulir di tahap penyidikan.
(ryn/isn)