DKI Data Pelajar-Mahasiswa Main Judol, KJP dan KJMU Terancam Dicabut

CNN Indonesia
Senin, 05 Agu 2024 17:37 WIB
Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengaku tengah mendata nama dan alamat pelajar atau mahasiswa penerima KJP dan KJMU yang terlibat judi online.
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengancam bakal mencabut KJP dan KJMU dari pelajar dan mahasiswa yang terlibat judi online. (Foto: AFP/YASUYOSHI CHIBA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan telah menemui Menko Polhukam Hadi Tjahjanto untuk meminta data pelajar dan mahasiswa di Jakarta yang terlibat judi online (Judol).

Selain penyalahgunaan narkoba dan pinjaman online (pinjol), kata dia, judi online di kalangan pelajar harus diawasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kemarin sudah menghadap Bapak Menko Polhukam untuk meminta by name by address, siapa warga, siapa siswa, siapa mahasiswa yang melakukan judol dan dia mendapatkan bantuan KJP KJMU," kata Heru di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (5/8).

Heru mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendata para pelajar mulai dari nama hingga tempat tinggal.

Ia menegaskan akan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) hingga Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) pelajar yang main judi online.

Namun, Heru masih memberikan kelonggaran. Sebelum sanksi itu diterapkan, Pemprov DKI akan terlebih dulu membina para pelaku judi online.

"Bagi pelajar yang berkali-kali main, istilahnya game tapi judol, pertama kalau bisa kita bina, kedua kita bina, ketiga orang tua kita jelaskan. Jika tidak terpaksa kami KJP-nya sekali lagi kami cabut termasuk KJMU-nya kartu-kartu mahasiswa unggul," tegasnya.

Heru mengatakan Pemprov DKI Jakarta memberikan bantuan dana pendidikan melalui KJMU sebesar Rp9 juta per semester. Ia meminta agar dana tersebut digunakan untuk pendidikan.

"Kasih tahu bapak ibunya tidak boleh untuk beli rokok, tidak boleh untuk beli lipstik," tuturnya.

(lna/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER