Pemkot Tangsel Hadirkan Skrining HIV/AIDS Gratis di Semua Puskesmas

Pemkot Tangsel | CNN Indonesia
Kamis, 05 Des 2024 15:19 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, Allin Hendalin. (Foto: Pemkot Tangsel)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) menghadirkan layanan skrining HIV/AIDS gratis di seluruh puskesmas sebagai bagian dari upaya mendukung penanganan dan pencegahan penyebaran penyakit tersebut. Layanan ini merupakan program pemerintah yang bertujuan mempermudah akses masyarakat terhadap deteksi dini HIV/AIDS.

Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, Allin Hendalin, menekankan pentingnya deteksi dini untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, memastikan pengobatan dapat dimulai sedini mungkin, dan menekan angka kematian akibat HIV/AIDS.

"Skrining ini gratis ada di semua puskesmas. Ini program pemerintah jadi bisa dilakukan secara gratis di Tangsel," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (5/12).

Ia melanjutkan, layanan ini tidak hanya ditujukan kepada kelompok berisiko, tetapi juga masyarakat umum yang merasa perlu memeriksakan diri.

Pemkot Tangsel berharap, warga dengan kesadaran sukarela memanfaatkan layanan ini untuk memastikan kesehatan mereka, terutama jika merasa ada yang berubah dari kekebalan tubuhnya.

Di samping layanan skrining, layanan tes dan konsultasi Voluntary Counseling and Testing (VCT) juga tersedia di 35 puskesmas. Sementara pengobatan HIV/AIDS pada tahun ini sudah tersedia di 30 puskesmas, dari sebelumnya 25 puskesmas.

Rencananya, jumlah puskesmas akan ditambah lagi pada tahun depan, menjadi seluruh puskesmas yang ada di Tangsel dapat melakukan pengobatan HIV.

Allin menambahkan, dengan adanya layanan gratis di seluruh puskesmas, Pemkot Tangsel berharap dapat mendukung target nasional untuk mengakhiri AIDS pada 2030.

"Skrining itu tadi fungsinya selain untuk mendeteksi secara dini bagaimana juga pengobatan bisa dilakukan lebih cepat dan tentunya mencegah kematian pada HIV/AIDS," papar dia.

Dalam membantu percepatan target eliminasi atau zero HIV/AIDS pada 2030 mendatang, Dinkes Tangsel juga menerapkan strategi nasional fast track triple 95.

Strategi tersebut adalah 95 persen orang dengan HIV/AIDS mengetahui statusnya, 95 persen dari mereka yang mengetahui statusnya mendapatkan pengobatan, dan 95 persen dari mereka yang mendapatkan pengobatan memiliki virus yang tersupresi.

Menurut Allin, saat orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tersupresi, maka penyebaran virus akan ditekan karena virus yang ada tidak bisa menular lagi baik itu kepada pasangan maupun calon bayinya nanti.

"Kami ingin masyarakat tahu bahwa fasilitas ini ada dan gratis. Semakin dini deteksi dilakukan, semakin besar peluang untuk mencegah penularan dan menyelamatkan nyawa," pungkasnya.

Kesadaran kolektif akan pentingnya deteksi dini diharapkan dapat mempercepat penanganan HIV/AIDS dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi seluruh warga.

(rir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK