Jejak 20 Tahun Jokowi di PDIP, Berujung Dipecat Megawati

CNN Indonesia
Selasa, 17 Des 2024 08:08 WIB
Jokowi dianggap telah menyalahgunakan kekuasaannya untuk mengintervensi MK dengan mencalonkan putranya Gibran Rakabuming mendampingi Prabowo di Pilpres 2024.
Jokowi terakhir kali bertemu Megawati pada acara Rakernas PDIP ke-IV, JIExpo Kemayoran, Jakarta, 29 September 2023 atau 20 hari sebelum proses pendaftaran capres-cawapres ke KPU. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Kerenggangan antara keduanya terus mengemuka setelah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PPP, dan PAN gagal merayu Ganjar Pranowo untuk maju di Pilpres 2024.

Kala itu, KIB disebut-sebut menjadi sekoci Jokowi untuk mengusung Ganjar di luar PDIP. Dia dalam sejumlah kesempatan kerap memberi sinyal mendukung Ganjar dengan menyebut sosok rambut putih.

Namun, Ganjar tetap maju dari PDIP bersama Mahfud MD. KIB pun bubar. PPP kemudian bergabung dengan PDIP dan ikut mengusung Ganjar-Mahfud, sementara PAN dan Golkar bergabung dengan Gerindra untuk mengusung Prabowo Subianto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi dikabarkan tidak dilibatkan oleh Megawati ketika PDIP memutuskan mengusung Ganjar sebagai calon presiden 2024.

Momen terakhir kebersamaan Jokowi dengan PDIP dan Megawati terlihat terjadi di Rakernas PDIP ke-IV, JIExpo Kemayoran, Jakarta, 29 September 2023 atau 20 hari sebelum proses pendaftaran capres-cawapres ke KPU.

Kala itu Jokowi dan Ganjar menampilkan kemesraan menggandeng Megawati yang sedang menuruni podium usai pidato. Jokowi juga menyampaikan pidato pada momen itu.

Setelahnya, Presiden Ketujuh RI itu tak lagi pernah hadir di acara penting partainya. Termasuk saat HUT PDIP ke-51 yang digelar secara terbatas di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada 10 Januari 2024. Lalu, Rakernas V partai yang digelar pada 24-26 Mei 2024 di JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Status Jokowi di PDIP kian dipertanyakan setelah anaknya Gibran Rakabuming Raka maju menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo di Pilpres 2024.

Duet Prabowo-Gibran mengalahkan jagon PDIP Ganjar-Mahfud dan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang disokong NasDem, PKB, dan PKS.

Jokowi-PDIP berakhir

Namun, meski terus berseberangan selama Pilpres dan Pilkada 2024, PDIP belum benar-benar menyatakan secara terang soal status Jokowi sebagai kader.

Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai Komarudin Watubun menjelaskan PDIP menghormati status Jokowi sebagai presiden dua periode di Republik Indonesia.

Menurut Komar, Jokowi secara de facto memang bukan lagi kader partai banteng moncong putih. Namun, pihaknya tak mau reaktif karena menghormati status Jokowi sebagai Presiden.

"Bagaimanapun kita tetap jaga kehormatan dia sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, panglima tertinggi itu kita jaga. Tidak bisa kita ambil tindakan pemecatan," kata Komar di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (4/12) malam.

Kini, Komar resmi mengumumkan surat pemecatan terhadap Presiden ketujuh RI Joko Widodo, serta anak dan menantunya, Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution, Senin (15/12).

Komar membacakan SK pemecatan terhadap Jokowi, Gibran, dan Bobby yang tertuang dalam tiga surat berbeda. Masing-masing yakni SK 1649, 1650, 1651 yang diteken pada 4 Desember 2024.

Dalam SK Nomor 1649, PDIP menyebut Jokowi telah melanggar AD ART, kode etik dan disiplin partai dengan melawan secara terang-terangan keputusan partai yang mencalonkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024. Jokowi disebut, justru mendukung calon yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Satu, memberi sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Joko Widodo dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dua, melarang saudara tersebut di atas, pada diktum satu di atas untuk tidak melakukan kegiatan dan menduduki jabatan apapun yang mengatasnamakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," demikian bunyi penggalan surat tersebut.

(thr/fra)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER