KMP Tunu Pratama Jaya Lakukan Panggilan Darurat Sebelum Tenggelam

CNN Indonesia
Kamis, 03 Jul 2025 12:22 WIB
Bali, CNN Indonesia --

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy mengatakan KMP Tunu Pratama Jaya sempat melakukan panggilan darurat sesaat sebelum terbalik dan tenggelam.

"KMP Tunu Pratama Jaya ketika berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk, terdengar informasi di channel 17 untuk KMP Tunu Pratama Jaya meminta tolong dan mengalami kebocoran mesin kapal," kata Kombes Ariasandy dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/7).

Kemudian, pada pukul 00.19 WITA KMP Tunu Pratama Jaya mengalami black out. Sekitar pukul 00.22 WITA, KMP Tunu Pratama Jaya 3888 dengan posisi akan mengejar dan membantu KMP Tunu Pratama Jaya menginfokan ke Local Port Service (LPS) Gilimanuk bahwa untuk Kapal KMP Tunu Pratama Jaya sudah terbalik dan hanyut ke arah selatan dengan titik koordinat 08°09.371', 114°25, 1569.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Tanjungwangi Ni Putu Cahyani Negara mengatakan, pihaknya menerima sinyal darurat itu pukul 23.17 WIB.

"Kapal pertama kali meminta pertolongan melalui radio pada pukul 23.17 WIB," kata Cahyadi.

Lalu sekitar pukul 00.19 WITA, kapal dilaporkan hilang kontak atau black out sebelum akhirnya terbalik dan tenggelam di selat bali.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjungwangi, Purgana.

Purgana menjelaskan sempat ada sinyal komunikasi yang berlangsung selama 20 dari KMP Tunu Pratama Jaya. Namun setelahnya, KMP Tunu Pratama Jaya hilang kontak.

"Dari info yang kami terima bahwa [sinyal komunikasi] antar-kapal mereka sendiri, namun kemudian itu waktunya cukup singkat sekitar 20 menit lalu hilang," jelasnya.

Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, selaku SAR Mission Coordinator mengatakan KMP Tunu Pratama Jaya sempat hanya bisa dihubungi oleh kapal lain di sebelahnya, sebelum tenggelam.

"Dari keterangan awal yang diterima oleh penjaga, saat dihubungi tidak bisa, hanya bisa dihubungi oleh kapal yang ada di sampingnya, mereka melihat kondisi sudah miring," kata Nanang.

Badan SAR Nasional (Basarnas) mencatat hingga saat ini ada empat orang meninggal dunia dan 30 lainnya dalam proses pencarian terkait insiden KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii mengatakan hal itu berdasarkan data terakhir hingga pukul 11.00 WIB.

"Telah ditemukan korban selamat sebanyak 31 orang, korban meninggal dunia empat orang, sehingga yang masih dalam pencarian 30 orang," kata Syafii dalam konferensi pers, Kamis (3/7).

Disampaikan Syafii, saat ini tim gabungan masih melakukan proses identifikasi terhadap para korban.

"Saat ini identitas para korban masih dalam proses pendataan dan verifikasi oleh tim di lapangan yang bekerja sama dengan pihak DVI Polri, Syahbandar dan instansi terkait," ujarnya.

KMP Tunu Pratama Jaya yang berangkat pada Rabu (2/7) pukul 22.56 WIB tenggelam sekitar 25 menit setelah lepas jangkar.

Kejadian ini terlihat oleh petugas jaga syahbandar yang kemudian melapor ke Basarnas dan instansi terkait lainnya.

Data manifest kapal menyebutkan kapal mengangkut 53 orang penumpang dan 12 orang kru kapal. Kapal juga memuat 22 kendaraan di antaranya 14 truk tronton.



(kdf/frd/isn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER