Daftar Kecelakaan Laut di Selat Bali dalam 10 Tahun Terakhir

CNN Indonesia
Kamis, 03 Jul 2025 15:54 WIB
Beberapa kecelakaan tragis tercatat terjadi di Selat Bali di antaranya tenggelamnya sejumlah kapal KMP Rafelia II dan KMP Yunicee.
Ilustrasi. Sejumlah kapal kecelakaan di Selat Bali. (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Selat Bali dikenal sebagai jalur penghubung antara Pulau Jawa bagian timur dan Pulau Bali bagian barat. Namun, kawasan perairan ini juga menyimpan potensi bahaya yang serius, terutama bagi aktivitas pelayaran.

Arus laut yang deras dan tak terduga, ditambah kondisi cuaca ekstrem seperti angin kencang serta gelombang tinggi, menjadikan Selat Bali sebagai salah satu titik rawan kecelakaan laut di Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah kapal penumpang maupun barang mengalami kecelakaan tragis di selat ini. Dari kapal kandas hingga tenggelam, berikut daftar insiden besar yang pernah terjadi di Selat Bali:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. KMP Rafelia II (2016)

Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Rafelia II tenggelam saat sedang berlayar dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jumat (4/3). Kapal diketahui tenggelam akibat kelebihan muatan serta kendaraan yang tidak diikat dengan baik, menyebabkan kapal kehilangan keseimbangan.

"Ada dugaan kelebihan muatan. Selain itu kendaraan tak diikat di badan kapal," ujar AKBP Bastoni.

Investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap kapal mengalami modifikasi pada bagian pintu rampa, dari 5 meter menjadi 13 meter. Akibatnya, pintu rampa haluan selalu terbuka dan air laut masuk hingga mencapai 50 ton, mempercepat proses tenggelamnya kapal.

Tragisnya, dari 81 orang penumpang, enam orang dinyatakan tewas, terdiri dari dua awak kapal dan empat penumpang. Tak satupun kendaraan maupun barang bawaan yang berhasil diselamatkan.

2. KMP Yunicee (2021)

KMP Yunicee tenggelam di perairan Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 19.12 WITA, Selasa (29/6) sekitar pukul 19.12 WITA. Kapal yang mengangkut total 76 orang (terdiri dari 60 penumpang dan 16 kru kapal) tenggelam saat sedang antre untuk bersandar.

"Kapal itu bergerak dari Ketapang menuju ke Gilimanuk. Kemudian informasi tenggelam kami dapatkan sekitar pukul 19.20," kata Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa saat dihubungi, Selasa (29/6).

Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungwangi Benyamin Ginting kapal sempat dihantam ombak kuat dan terseret arus saat akan bersandar, menyebabkan kapal miring ke kiri lalu tenggelam sepenuhnya.

"Kapal saat itu akan sandar. Sedang antre sandar di Pelabuhan ASDP Gilimanuk. Kapal ini sempat terseret ke selatan, kemungkinan karena ini," ujarnya.

Sebanyak 38 penumpang berhasil selamat, 7 orang meninggal dunia, dan sisanya termasuk kru dievakuasi. Dalam penanganan kasus ini, Mabes Polri menetapkan tiga tersangka: IS (nakhoda), NW (kepala cabang kapal), dan RMS (syahbandar).

3. KMP Agung Samudra IX (2025)

KMP Agung Samudra IX kandas di dekat Dermaga Pelabuhan Gilimanuk, Senin (23/6) sekitar pukul 16.10 WITA.

Koordinator Pos SAR Jembrana Dewa Hendri Gunawan menyatakan bahwa laporan pertama diterima dari anggota Pos TNI AL Gilimanuk pada pukul 19.45 WITA. Upaya awal penarikan kapal gagal sehingga evakuasi dilakukan segera.

Delapan personel SAR dikerahkan, dan proses evakuasi dilakukan bertahap, sebanyak 13 orang penumpang pertama dievakuasi pukul 21.29 WITA, lalu 24 orang lainnya oleh speed boat Polair, serta 12 orang lagi tak lama setelahnya.

"Jumlah penumpang 49 orang dan Anak Buah Kapal (ABK) 24 orang," ungkapnya.

Kapal akhirnya berhasil ditarik oleh KMP Agung Samudra 18 dan bersandar kembali di Pelabuhan Gilimanuk pada Selasa, (24/6) pukul 00.17 WITA.

4. KMP Gerbang Samudra 2 (2025)

Insiden lain menimpa KMP Gerbang Samudra 2 kandas di perairan Gilimanuk dengan posisi sekitar 0,26 Nautical Mile (NM) dari dermaga, Minggu (22/6) sekitar pukul 05.00 WITA.

"Pada siang hari ini berhasil mengevakuasi jumlah penumpang 269 orang dalam keadaan selamat. Sementara 24 orang Anak Buah Kapal (ABK) masih standby di kapal tersebut menunggu air laut pasang," kata Dewa Hendri G selaku Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana.

Sebelumnya, upaya penarikan oleh KMP Gerbang Samudra 5 juga gagal. Tim SAR kemudian dikerahkan bersama alat bantu seperti Rigid Inflatable Boat (RIB) dan KP Tanjung Rening XI 2006 milik Polair.

"Akhirnya sekitar pukul 11.35 WITA, seluruh penumpang berhasil dievakuasi dengan keadaan selamat dan selanjutnya dibawa ke Dermaga Teluk Gilimanuk Water Bee," jelasnya.

Diduga, kapal terseret arus kuat yang menjadi ciri khas perairan Selat Bali.

5. KMP Tunu Pratama Jaya (2025)

Kecelakaan laut terbaru di Selat Bali menimpa KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam sekitar 25 menit setelah melepas jangkar pada Rabu (2/7) pukul 22.56 WIB, diduga akibat kebocoran di ruang mesin.

Petugas jaga syahbandar yang melihat kejadian tersebut segera melapor ke Basarnas dan pihak terkait. Menurut data manifest, kapal mengangkut 53 penumpang, 12 kru, dan 22 kendaraan, termasuk 14 truk tronton.

"Telah ditemukan korban selamat sebanyak 31 orang, korban meninggal dunia empat orang, sehingga yang masih dalam pencarian 30 orang," ujar Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, dalam konferensi pers, Kamis (3/7).

Ia menambahkan, proses pendataan dan identifikasi korban masih terus berlangsung.

"Saat ini identitas para korban masih dalam proses pendataan dan verifikasi oleh tim di lapangan yang bekerja sama dengan pihak DVI Polri, Syahbandar dan instansi terkait," lanjutnya.

(kay/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER