Demo Ojol Depan Istana Siang Ini, Massa Bakal Matikan Aplikasi

CNN Indonesia
Senin, 21 Jul 2025 07:24 WIB
Ilustrasi. Puluhan ribu ojol akan demo depan Istana, Senin (21/7). (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Massa pengemudi transportasi daring atau ojek online (ojol) dan kurir daring yang mengatasnamakan diri sebagai korban aplikator akan melakukan aksi demonstrasi di depan Istana Merdeka, hari ini, Senin (21/7) pukul 13.00 WIB.

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono mengatakan aksi hari ini akan berlangsung lebih besar dari aksi-aksi sebelumnya. Ia mengklaim massa demo akan mencapai 50 ribu orang.

"Sebagai bentuk akumulasi kekecewaan para pengemudi online dan kurir online atas tidak tegas dan tidak responsifnya Kementerian Perhubungan serta Menteri Perhubungan yang membiarkan persoalan tuntutan aksi sebelumnya secara berlarut-larut," kata Igun di Jakarta, Minggu (20/7).

Selain di depan Istana Merdeka, aksi juga akan dilakukan di sekitar gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jalan Medan Merdeka Selatan.

Aksi demo hari ini, sambung Igun, dilakukan karena pemerintah membuat suatu keputusan kontra produktif yaitu menaikkan tarif ojol hingga 15 persen.

"Patut dipertanyakan pemerintah saat ini pro kepada rakyat atau pro kepada pebisnis aplikator sehingga lima tuntutan dasar dari para pengemudi diabaikan berlarut-larut," kata dia.

Adapun tuntutan pada demonstrasi yang diberi nama "Aksi 217 Istana" itu antara lain agar pemerintah menghadirkan undang-undang transportasi online dan membuat peraturan tarif antar dan makanan.

Kemudian, adanya audit investigatif aplikator dan menghapuskan sejumlah hal seperti multi order atau pesanan dalam satu transaksi.

Igun mengatakan peserta aksi yaitu para korban aplikator meliputi pengemudi online, kelompok pengguna transportasi online seperti pekerja, buruh, mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum lainnya serta kelompok usaha UMKM.

"Semua kelompok ini akan bersatu pada Aksi 217, jadi tidak hanya pengemudi online yang akan turun ke jalan melakukan aksi kepung Istana Presiden pada Senin 21 Juli 2025," kata dia.

Matikan aplikasi ojol

Igun menambahkan ada imbauan pada peserta untuk mematikan aplikasi atau off bid massal semua aplikasi. Dia kemudian mengatakan aksi unjuk rasa akan terus dilakukan hingga akhir tahun apabila pemerintah tidak menanggapi tuntutan peserta aksi.

"Selama Menteri Perhubungan serta Presiden tidak menanggapi tuntutan kami maka Aksi 217 bukan aksi terakhir, Agustus hingga Desember 2025 kami akan turun aksi massa secara bergelombang di seluruh Indonesia dengan berbagai aliansi pengemudi online se- Nusantara," katanya.

Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin mengatakan rekayasa lalin akses Jalan Merdeka Selatan diterapkan apabila jumlah massa meningkat.

"Namun sekira jumlahnya banyak maka akan kami rekayasa akses Jalan Merdeka Selatan," tuturnya kepada wartawan.

(antara/dal)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Pro-Kontra Wacana Kenaikan Tarif Ojol

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK