MAKI Dorong Pemerintah Bahas Riza Chalid saat Bertemu Anwar Ibrahim

CNN Indonesia
Senin, 28 Jul 2025 11:56 WIB
MAKI meminta Presiden Prabowo membahas pemulangan Riza Chalid saat bertemu PM Malaysia Anwar Ibrahim, terkait kasus dugaan korupsi tata kelola minyak.
Presiden Prabowo Subianto menjamu Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Jakarta, Juni 2025 lalu. Kedua kepala negara dijadwalkan kembali bertemu Senin (28/8) ini. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) berharap Presiden RI Prabowo Subianto membahas pemulangan saudagar Riza Chalid dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam pertemuan bilateral Senin (28/7) sore di Jakarta.

Riza Chalid merupakan tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.

"Kami memohon kepada Bapak Prabowo Subianto selaku Presiden RI untuk berkenan membahas pemulangan Riza Chalid saat bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Sebab, untuk memulangkan Riza Chalid diperlukan kerja sama yang baik antara kedua pemerintahan RI dan Malaysia," ujar Koordinator MAKI Boyamin Saiman melalui keterangan tertulis, Senin (28/7).

"Meskipun menjadi kewajiban Pemerintah Malaysia memulangkan WNI yang bermasalah hukum, namun pembicaraan khusus Bapak Prabowo Subianto dengan YAB Anwar Ibrahim tetap diperlukan guna memastikan atau mempercepat pemulangan Riza Chalid," imbuhnya.

Kejaksaan Agung belum bisa menahan Riza Chalid karena yang bersangkutan tidak berada di wilayah RI. Menurut Boyamin, Riza Chalid diduga tinggal atau pernah tinggal di Malaysia. Boyamin mendapat informasi Riza Chalid telah terbang dari Malaysia ke Jepang.

"Bahwa Riza Chalid diduga telah lama tinggal di Johor Malaysia dan terdapat dugaan telah melakukan pernikahan dengan kerabat kesultanan di sebuah negara bagian Malaysia (Kesultanan/Kerajaan J atau K)," tutur Boyamin.

"Pernikahan ini telah memperkuat posisi Riza Chalid di Malaysia dalam bentuk jejak digital fotonya bersama Anwar Ibrahim menghadap Sultan Kedah," lanjut dia.

Pada 26 dan 27 Juli 2025, Boyamin mengunjungi Kuala Lumpur untuk menelusuri informasi mengenai keberadaan Riza Chalid di Malaysia.

"Meskipun belum berkesempatan bertemu langsung dengan Riza Chalid, namun informasi keberadaannya di Malaysia telah mendapat penguatan fakta termasuk Riza Chalid sering tinggal di kawasan negara bagian Johor dan kota Johor Bahru," tandasnya.

Kejaksaan Agung telah menetapkan 18 orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.

Belasan tersangka itu mulai dari Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga dan Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping.

Selain itu, Kejaksaan Agung juga menetapkan saudagar minyak Riza Chalid selaku Beneficial Owner dari PT Orbit Terminal Merak (OTM) dan anaknya Muhammad Kerry Andrianto Riza selaku Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa.

Kejaksaan Agung menyebut total kerugian negara dalam perkara ini mencapai Rp285 triliun.

(ryn/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER