Kangen Orang Tua, 4 Siswa Sekolah Rakyat di Bandung Mengundurkan Diri
Sebanyak empat pelajar di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 11, yang bertempat di Polteksos Bandung, Jalan Ir Djuanda, Kota Bandung, mengundurkan diri.
"Kita ada 4 orang yang mundur karena tidak sanggup untuk boarding (gabungan antara kurikulum merdeka dengan kurikulum pembentukan karakter)," ujar Kepala SRMA 11 Tintin Sri Suprihatin, saat diwawancarai, Senin (27/7).
Mereka yang mengundurkan diri terdiri dari tiga pelajar siswi dan satu pelajar siswa asal Kota Bandung.
Tintin mengatakan empat pelajar tersebut, mengeluhkan tidak bisa jauh dengan orang tua. Dengan begitu, empat siswa tersebut menyatakan diri untuk mengundurkan diri.
"Iya, karena mereka masih pengen tidur dengan orang tuanya, jadi mereka tidak biasa. Padahal di sini juga teman-temannya kalau ada yang rindu sama keluarganya itu kan setiap malam ada sesi curhat gitu ya. Tapi memang yang empat orang ini lebih memilih untuk belajar di rumah aja (mengundurkan diri)," katanya.
Saat ini keempat siswa tersebut, telah kembali ke sekolah biasa. Tintin mengatakan, ada empat siswa baru yang menggantikan siswa yang mengundurkan diri.
"Sudah, sudah sekolah lagi. Jadi ada yang di negeri ada yang swasta. Jadi itu sudah kembali ke keluarga. Tapi yang 4 orang ini sudah ada penggantinya.Jadi kita tetap dari awal datanya 100 orang, sekarang juga masih 100 orang," ucapnya.
Sementara itu, salah seorang siswa SRMA 11, Noviskarimah (15) mengaku selama proses pembelajaran di dua minggu awal ini, ia mengaku nyaman.
"Sebenarnya, pas awal-awal memang kadang kangen sama orang rumah lah. Jadi, lebih kangen ke orang tua, lebih kangen juga sama keluarga di rumah. Tapi, ini juga kan kesempatan buat kita semua untuk menghadap segera ke masa depan yang akan datang lah," katanya.
(csr/sfr)