Hasil pemeriksaan yang dilakukan Puslabfor Bareskrim Polri menunjukkan tidak ditemukan senyawa toksin di tubuh diplomat muda ahli Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) yang meninggal beberapa waktu lalu.
Penyidik dari Puslabfor Polri, AKP Ade Laksono mengatakan tim awalnya menerima sampel biologis berisi organ dan cairan tubuh ADP pada 10 Juli.
"Sampel terdiri dari 8 jenis, otak 1 pot, empedu 1 pot, limpa 1 pot, hati 1 pot, ginjal 1 pot, lambung 1 pot, darah 7 tabung dan urin 1 pot," kata Ade dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7).
Ia mengatakan pemeriksaan di laboratorium bertujuan untuk mendeteksi apakah ada senyawa toksin dalam organ dan cairan tubuh.
Setelah dilakukan rangkaian pemeriksaan sampel didapat hasil di seluruh organ dan cairan tubuh ADP tidak terdeksi senyawa toksin seperti pestisida, sianida, arsenik alkohol, maupun narkoba.
Dari pemeriksaan lanjutan, pada otak ditemukan paracetamol dan ditemukan klorfenamin di beberapa organ.
"Kesimpulan pemeriksaan menunjukkan seluruh sampel organ dan cairan tubuh tidak terdeteksi senyawa toksin umum seerti pestisida, sianida, arsenik, alkohol maupun narkoba, namun ditemukan paracetamol dan klorfenamin di berbagai jaringan dan cairan tubuh," kata Ade.