Polisi masih belum bisa menemukan handphone Samsung Galaxy S22 Ultra milik diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan alias ADP (39). Hp tersebut terakhir terlacak di Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
Polisi sejauh ini hanya berhasil mendapatkan handphone lawas Arya yakni Samsung Note 9 yang terakhir diaktifkan pada 2019.
"Perlu kami sampaikan bahwa handphone (Samsung Galaxy S22 Ultra) ini terakhir off berada di Grand Indonesia," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers, Selasa (29/7).
Wira mengakui pihaknya kesulitan untuk mencari atau melacak handphone tersebut lantaran dalam kondisi off atau mati.
"Ya kalau namanya handphone off kita juga susah untuk melacaknya," ucap dia.
Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) ditemukan tewas dengan kondisi wajah terlilit isolasi atau lakban warna kuning di sebuah kos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7).
Berdasarkan hasil penyelidikan tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya, polisi memastikan Arya meninggal dunia bukan karena aksi pembunuhan atau tindak pidana. Namun karena mati lemas dan tidak ada peristiwa pidana.
Hal tersebut berdasarkan hasil autopsi forensik dan sejumlah pemeriksaan, seperti histopatologi hingga toksikologi. Termasuk, pemeriksaan psikologi forensik.
"Hasil pemeriksaan tersebut disimpulkan indikator kematian dari ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain," kata Wira dalam konferensi pers.
"Maka sebab kematian korban adalah akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran pernafasan atas yang menyebabkan mati lemas. Bahwa penyelidikan yang kami lakukan kami simpulkan belum menemukan adanya peristiwa pidana," tambahnya.