Polisi Ungkap Penyebab Arah CCTV di Kos Diplomat Kemlu Bergeser

CNN Indonesia
Selasa, 29 Jul 2025 22:30 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi menjelaskan soal penyebab arah kamera CCTV di kos tempat tinggal diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) bergeser.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan kamera CCTV itu digeser setelah ada permintaan istri korban untuk mengecek kondisi diplomat Kemlu tersebut.

"Terkait dengan CCTV kenapa bergeser, hal tersebut terjadi setelah adanya permintaan dari istri (korban) kepada penjaga kos lewat telepon, kepada penjaga kos atas nama S," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers, Selasa (29/7).

Dalam percakapan itu, istri Arya meminta S untuk mendobrak kamar kos korban. Atas permintaan itu, S lantas menghubungi pemilik kos.

"Dan hal tersebut disikapi pemilik kos dengan menggeser sudut CCTV dan dengan maksud memastikan tindakan oleh penjaga kos, hal ini juga diperkuat dengan rekaman video yang diambil teman sekos," tutur dia.

Sementara itu, anggota tim digital forensik dari Direktorat Siber Polda Metro Jaya, Ipda Saji Purwanto juga memastikan tidak menemukan rekaman CCTV hasil editan.

Hal itu berdasarkan analisis rekaman CCTV dengan berbasis metadata, stream data, analisis frame by frame, hingga GoP (group of picture).

"Tak ditemukan adanya penyisipan atau pemotongan frame sepanjang video yang memiliki durasi waktu tertentu," ujarnya.

Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) ditemukan tewas dengan kondisi wajah terlilit isolasi atau lakban warna kuning di sebuah kos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7).

Berdasarkan hasil penyelidikan tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya, polisi memastikan Arya meninggal dunia bukan karena aksi pembunuhan atau tindak pidana. Namun karena mati lemas dan tidak ada peristiwa pidana.

Hal tersebut berdasarkan hasil autopsi forensik dan sejumlah pemeriksaan, seperti histopatologi hingga toksikologi. Termasuk, pemeriksaan psikologi forensik.

"Hasil pemeriksaan tersebut disimpulkan indikator kematian dari ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain," kata Wira dalam konferensi pers.

"Maka sebab kematian korban adalah akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran pernafasan atas yang menyebabkan mati lemas. Bahwa penyelidikan yang kami lakukan kami simpulkan belum menemukan adanya peristiwa pidana," tambahnya.

(dis/dmi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER