Keluarga menyebut Prada Lucky Chepril Saputra Namo, prajurit TNI AD Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere (Yon TP 834/WM) Nagekeo, diduga mengalami penyiksaan oleh seniornya dengan cara dicambuk.
Sepriana Paulina Mirpey, ibu kandung Prada Lucky menceritakan puteranya sempat meminta tolong ke ibu angkatnya saat mendapat penyiksaan.
"Setahu saya, dia minta tolong ke mama angkatnya waktu dia kena pukul pertama, dicambuk itu, dia bilang 'mama saya dicambuk'," kata Sepriana saat ditemui di rumah duka, Jumat (8/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sepriana dari keterangan yang diperolehnya, puteranya mendatangi rumah ibu angkatnya dalam keadaan badan penuh luka. Ibu angkatnya pun sempat merawat luka Prada Lucky.
"Dia lari ke bawah ke rumah mama angkatnya itu, badannya hancur semua dari tangan dua-dua, kaki, belakang, mama angkatnya masih kompres, gosok minyak," ucap Sepriana.
Sepriana menyebut Prada Lucky mengaku mengalami penyiksaan oleh para seniornya.
"Dia (Prada Lucky) bilang, dia punya senior, dia sebut namanya (menyebut beberapa nama) dia bilang begitu, mama saya dipukul dipukul sama (menyebut nama orang) dan senior-senior yang lain," ujarnya.
Sepriana mengaku mendapat informasi jika ada 20 orang pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap Lucky.
"(Informasi) Ada 20 orang semua, bukan empat orang saja," kata Sepriana.
Saat menemui Prada Lucky di ruang ICU, kondisinya telah lemas dan sekujur tubuhnya terdapat luka lebam.
"(Luka Lebam) di tangan, kaki, di badan di belakang semua ada (luka lebam)," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana, Letkol Inf. Amir Syarifudin dalam keterangannya di Bali menjelaskan bahwa saat ini Kodam IX/Udayana sedang melakukan investigasi terhadap kasus tersebut.
Dia mengklaim segala informasi yang beredar di masyarakat terkait kasus tewasnya Prada Lucky tersebut dapat dipastikan tidak benar.
"Kodam telah membentuk tim investigasi apa yang terjadi itu kita tunggu, bahwa proses investigasi saat ini sedang berjalan. Jadi yang beredar di masyarakat itu informasi dari ini, dari itu, itu kita boleh sampaikan bahwa itu tidak benar," ujarnya.
Diakui Amir, sudah ada 20 orang yang telah dimintai keterangan untuk mengumpulkan data untuk mencari kebenaran atas peristiwa tersebut.
Amir juga membantah jika ada empat prajurit TNI AD yang telah diamankan dan menganggap bahwa berita tersebut menyesatkan.
"Itu bisa jadi berita menyesatkan (terkait empat orang diamankan) maka saya harapkan rekan-rekan nanti yang beredar informasi itu selagi itu belum disampaikan oleh tim yang investigasi yang ditunjuk maka itu bisa jadi menyesatkan kita harus redam itu semua kita harus bersikap dewasa bersikap bijaksana jangan kita membuat kegaduhan lagi di dalam masyarakat," tegasnya.
Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) prajurit TNI Angkatan Darat yang bertugas di Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere (Yon TP 834/WM) Nagekeo tewas diduga akibat alami penyiksaan yang dilakukan oleh seniornya di dalam asrama batalyon.
Prada Lucky meninggal dunia pada Rabu (6/8). Dia sempat menjalani perawatan selama empat hari di Intesive Care Unit RSUD Aeramo, Nagekeo.
(ely/isn)