PBB Naik 250 Persen Dibatalkan, Warga Pati Tetap Gelar Demo 13 Agustus

CNN Indonesia
Selasa, 12 Agu 2025 06:55 WIB
Gelombang donasi terus berdatangan di posko aliansi Masyarakat Pati Bersatu menjelang demo pada Rabu, 13 Agustus 2025.
Gelombang donasi terus berdatangan di posko aliansi Masyarakat Pati Bersatu menjelang demo pada Rabu, 13 Agustus 2025. (Detikcom/Dian Utoro Aji)
Jakarta, CNN Indonesia --

Massa Aliansi Masyarakat Pati Bersatu masih tetap melanjutkan rencana aksi besar terhadap Bupati Pati, Jawa Tengah, Sudewo, setelah kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen dibatalkan kepala daerah tersebut.

Gelombang donasi terus berdatangan di posko aliansi Masyarakat Pati Bersatu menjelang demo pada Rabu, 13 Agustus 2025.

Diberitakan detikJateng, donasi air mineral menggunung di sekitar posko atau sekitar Alun-alun Pati. Tumpukan kardus air mineral menumpuk di depan Kantor Bupati Pati hingga depan DPRD Pati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terbaru, bahkan petani pisang dari Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Pati turut memberikan donasi untuk massa Aliansi Masyarakat Pati Bersatu.

Rombongan petani Desa Gunungsari tiba di Alun-alun Pati, Senin (11/8) sore. Mereka membawa ratusan tandan pisang dimuat di dalam pikap. Setidaknya ada tiga pikap iring-iringan membawa pisang untuk didonasikan ke posko Massa Aliansi Masyarakat Pati Bersatu.

Setibanya di posko, mereka langsung disambut warga lainnya. Mereka bergotong-royong untuk membawa pisang ke lokasi donasi.

Petani pisang, Waharto, mengatakan donasi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap sesama rakyat Kabupaten Pati.

"Kami datang dari Gunungsari Kecamatan Tlogowungu. Intinya kami ikut berpartisipasi kami merasa kurang etis teman kami rakyat Pati yang aspirasi tuntutan warga Pati cuman tidak ada respons," katanya di lokasi.

Pihaknya memilih buah itu untuk didonasikan, karena daerah mereka salah satu penghasil pisang terbesar di Pati. Total ada ratusan tandan berbagai jenis diberikan kepada massa untuk demo pada 13 Agustus 2025 mendatang.

"Kami selaku warga memberikan dukungan moral dengan cara memberikan donasi hasil bumi kita. Karena Desa Gunungsari termasuk salah satu penghasil pisang terbesar di Pati," jelasnya.

"Yang kami kirim ini sekitar 3 pikap. Jumlahnya sekitar 100 tandan pisang. Jenisnya berbagai macam pisang," imbuh Waharto.

Waharto berharap donasi ini sebagai dukungan kepada massa aksi, dan berharap agar pemerintah terutama Bupati Pati saat ini tidak membuat kebijakan yang mencekik rakyatnya.

"Harapan saya momen hari kemerdekaan berikan rasa kemerdekaan untuk rakyat. Ketika rakyat bebas berpendapat dengan mengutarakan tanpa ada intimidasi," katanya.

Massa Aliansi Masyarakat Pati Bersatu kini tidak lagi menuntut soal PBB 250 persen usai dibatalkan. Mereka yang terlanjur kecewa kini mendesak Bupati Sudewo lengser dari jabatannya.

Gelombang donasi terus berdatangan di posko aliansi Masyarakat Pati Bersatu menjelang demo pada 13 Agustus 2025 besok.

Tak hanya donasi, terlihat juga spanduk-spanduk terpasang di sekitar posko yang menuntut kepala daerah dari partai Gerindra tersebut.

Beberapa di antaranya, bertuliskan meminta Sudewo turun dari jabatan Bupati Pati. Tulisan ini seperti 'Bupati Pati Sudewo mundur secara ksatria atau dilengserkan rakyat secara paksa' hingga ada tulisan 'Pak Presiden Prabowo pecat Bupati Sudewo'.

Akhir pekan lalu Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah Sudaryono mengatakan Presiden RI yang juga Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto mengatakan telah menegur Bupati Sudewo buntut rencana kenaikan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan atau PBB-P2 sebesar 250 persen.

Hal itu disampaikan langsung Sudaryono melalui akun Instagram resmi miliknya, pada Sabtu (9/8) kemarin.

Dia yang juga Wakil Menteri Pertanian itu mengatakan isu kenaikan PBB hingga 250 persen telah mendapatkan atensi langsung dari Prabowo. Ia menyebut Prabowo juga telah memerintahkan agar membatalkan kebijakan tersebut.

"Di tengah kondisi masyarakat sekarang ini yang memang butuh perhatian lebih. Jadi diminta kepada Bupati untuk bisa mendapatkan sumber-sumber pembiayaan pembangunan dari tempat lain," ujarnya.

Sudaryono menyebut perintah Prabowo tersebut juga telah diikuti oleh Bupati Pati yang langsung membatalkan rencana kenaikan PBB-P2 sebesar 250 persen.

"Alhamdulillah Bupati langsung tegak lurus melaksanakan perintah dan petunjuk dan sudah diumumkan di-cancel," katanya.

Lebih lanjut, Sudaryono memastikan setiap keluhan dari masyarakat akan selalu didengar oleh pemerintah ataupun Presiden Prabowo secara langsung.

Ia menyebut Presiden juga telah memerintahkan jajarannya untuk responsif terhadap permasalahan yang dihadapi rakyat serta mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan apapun.

"Alhamdulillah, semua sudah beres. Ini bukti tidak ada jarak antara rakyat dengan pemimpinnya," ujarnya.

Sudaryono lantas mengajak seluruh warga Pati untuk menjaga situasi kondusif menjelang peringatan HUT ke-80 RI pada 17 Agustus mendatang.

Baca berita lengkapnya di sini.

(kid/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER