Gubernur Jateng Minta Bupati Pati Terima Aspirasi Demo Warga Hari Ini

CNN Indonesia
Rabu, 13 Agu 2025 12:18 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi meminta Bupati Pati Sudewo menerima aspirasi warga yang menggelar aksi unjuk rasa pada Rabu (13/8) hari ini. CNN Indonesia/Damar
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi meminta Bupati Pati Sudewo menerima aspirasi warga yang menggelar aksi unjuk rasa pada Rabu (13/8) hari ini.

Luthfi mengatakan bahwa demo yang digelar Massa Aliansi Masyarakat Pati Bersatu itu telah diamankan personel aparat kepolisian. Namun, dia meminta agar Bupati tetap menerima aspirasi warga.

"Artinya, aspirasi ini akan sudah saya peringatkan kepada Bupati untuk menerima aspirasinya, dan nanti dilihat perkembangan secara prinsip," kata Luthfi dalam wawancaranya kepada CNN Indonesia, Rabu (12/8).

Luthfi mempersilakan warga untuk menggelar aksi unjuk rasa. Namun, dia meminta agar aksi tetap berjalan damai, tak mengganggu ketertiban umum dan pelayanan kepada masyarakat.

"Silakan demo, cuma jangan sampai mengganggu ketertiban umum, kemudian mengganggu pelayanan masyarakat. Pemerintahan berjalan, mekanisme demokrasi harus jalan," kata Luthfi.

Warga pati hari ini menggelar aksi besar menuntut Bupati Sudewo mundur dari jabatannya meski kenaikan PBB hingga 250 persen telah dibatalkan.

Koordinator Donasi Masyarakat Pati Bersatu, Teguh Istyanto mengatakan aksi kali ini digelar karena masyarakat terlanjur kecewa dengan sejumlah kebijakan Bupati Sudewo.

Ia menyinggung sejumlah kebijakan di antaranya lima hari sekolah, kemudian regrouping sekolah yang berdampak banyaknya guru honorer tidak bekerja, hingga PHK ratusan eks karyawan honorer RSUD RAA Soewondo tanpa pesangon.

"Terutama efek kebijakan Pak Sudewo itu seperti ada lima hari sekolah. Ada regrouping sekolah. Itu pasti ada dampaknya bagi guru honorer kalau ada dua sekolah menjadi satu pasti ada guru tidak bisa untuk mengabdi menjadi guru," kata dia kepada wartawan, Selasa (12/8).

Bupati Sudewo menduga aksi warga Pati saat ini ditunggangi kepentingan politik.

Menurutnya tuntutan menaikkan kenaikan PBB 250 persen telah dibatalkan. Kemudian juga kebijakan lima hari sekolah kembali ke enam hari. Dari hal itu, Sudewo kemudian menyimpulkan jika massa diduga ditunggangi kepentingan politik.

"Tapi kenyataannya masih seperti itu [melakukan aksi]. Berarti saya menyimpulkan itu tidak murni, berarti ada yang menunggangi. Itu kepentingan politik," kata Sudewo di Pendopo Kabupaten Pati, Jumat (8/8) malam.

(thr/gil)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK