Keluarga David Ozora Kecewa Mario Dandy Dapat Remisi HUT ke-80 RI

Keluarga korban penganiayaan, Cristalino David Ozora menyatakan kekecewaannya atas pemberian remisi kepada Mario Dandy Satriyo. 

Mario Dandy adalah terpidana kasus penganiayaan berat terhadap David.

Ayah David, Jonathan Latumahina, menilai keputusan negara memberikan pengurangan hukuman kepada Mario tidak sejalan dengan rasa keadilan korban.

"Ya tentunya kecewa ya. Gimana-gimana juga vonis yang 12 tahun pun dulu saya rasa enggak maksimal, tapi karena secara hukum memang segitu, ya sudah diterima dengan berat hati," kata Jonathan saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (19/8).

Ia menegaskan kekecewaan tersebut kembali muncul saat mengetahui Mario mendapat remisi.

"Terkait remisi juga sama, secara pribadi jelas kecewa. Tapi karena konstitusi bilang gitu, kita mau apalagi selain nerima," ucap Jonathan.

Jonathan menambahkan bahwa Mario tetap memiliki kewajiban restitusi terhadap korban, meskipun masa hukumannya dipangkas dengan remisi.

"Terus, catatan dari saya buat Mario: silakan hukuman dipotong dengan pengampunan negara atau apapun. Tapi ingat, ada hutang restitusi yang harus dipenuhi mau kapanpun keluar pasti saya kejar," tegasnya.

Sebelumnya, Mario Dandy mendapat remisi bertepatan dengan HUT ke-80 RI. Saat ini, ia menjalani masa pidana di Lapas Sukamiskin, Bandung.

Kepala Lapas Sukamiskin, Fajar Nur Cahyo, mengatakan Mario memperoleh dua jenis remisi.

"Mario Dandy Satriyo bin Rafael Alun memperoleh remisi umum sebesar 3 bulan, remisi dasawarsa sebesar 90 hari," kata Fajar Nur Cahyo saat dikonfirmasi, Senin (18/8).

Mario divonis 12 tahun penjara dalam kasus penganiayaan berat terhadap Cristalino David Ozora. Putusan kasasi nomor 101/K/Pid/2024 yang diketok pada Rabu, 21 Februari 2024, dipimpin Ketua Majelis Hakim Burhan Dahlan dengan anggota Sutarjo dan Tama Ulinta Br Tarigan serta Panitera Pengganti Bayuardi.