Balita Sukabumi Meninggal Tubuh Penuh Cacing, Dinkes Jabar Minta Maaf
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat (Jabar) angkat bicara soal balita Sukabumi inisial R yang meninggal dunia dan di dalam tubuhnya ditemukan banyak cacing.
Kepala Dinas Kesehatan Jabar Raden Vini Adiani Dewi menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas kinerja Dinkes Jabar yang belum maksimal.
"Kami mohon maaf kepada masyarakat belum maksimal. Kasus ini jadi pembelajaran terutama bagi tenaga kesehatan kita yang harus kolaborasi dengan semua orang," kata Vini, saat dihubungi via sambungan telepon, Rabu (20/8).
Vini belum dapat menyimpulkan secara pasti penyebab R meninggal dunia. Saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan RSUD Syamsudin untuk mengetahui pasti penyebab meninggalnya R.
Vini menuturkan penyakit cacingan tidak mematikan. Namun penanganannya harus cepat dan tidak boleh berlarut-larut.
"Setiap enam bulan sekali harus minum obat cacing. Dan lebih rajin untuk mencuci tangan," terang dia.
Vini menyebut, penyakit cacingan ini pun tidak melulu menyasar kepada anak kecil. Bila tidak menerapkan pola hidup bersih dan terindikasi mengalami cacingan, orang dewasa juga bisa jadi korban.
"Bisa di lihat dari fasesnya, kalau ada cacing harus segera minum obat cacing dan rajin untuk cuci tangan," katanya.
Kedepannya lanjut Vini, pihaknya akan memperbaiki kolaborasi dari tingkat rumah sakit sampai dengan puskesmas dan pelayanan di posyandu, untuk lebih perduli terhadap kesehatan masyarakat.
"Sesuai arahan pak gubernur memperbaiki dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, kepada masyarakat," katanya.