Fadli menegaskan proses pengkajian gelar kehormatan pahlawan nasional tersebut melibatkan sinergi antara pemerintah daerah hingga pemerintah pusat.
Pengkajian turut melibatkan para ahli dari berbagai bidang ilmu, sebelum nantinya usulan nama-nama penerima gelar disampaikan kepada Presiden RI Prabowo Subianto.
"Proses ini melalui kajian dari kabupaten, kota, kemudian provinsi. Diskusinya juga melibatkan para ahli, melalui seminar, buku. Akhirnya setelah melalui Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Tingkat Pusat atau TP2GP, mereka yang diusulkan ini dianggap sudah memenuhi syarat," ujar Fadli pada Selasa lalu seperti dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan pemberian tanda pahlawan nasional merupakan bentuk penghormatan kepada tokoh bangsa yang telah berjasa dalam perjuangan nasional.
Fadli pun berharap ke depannya, anugerah penghargaan pahlawan nasional juga dapat diberikan kepada tokoh yang berkiprah di bidang budaya.
Selaras dengan pernyataan tersebut, Gus Ipul menyatakan komitmen pihaknya untuk terus melakukan pengkajian berbasis sejarah dalam pengusulan nama-nama penerima gelar pahlawan nasional.
"Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, Kementerian Sosial menyerahkan nama-nama yang sebelumnya telah diteliti, dikaji dan juga telah dilakukan pendalaman. Hasilnya hari ini saya teruskan kepada Pak Fadli Zon selaku Ketua Dewan Gelar. Tentu ini selanjutnya akan dibahas dan kita tunggu hasilnya secara bersama sama," ujarnya didampingi Wamensos Agus Jabo Priyono dan Dirjen Dayasos Mira Riyati Kurniasih tersebut.
![]() |
Walaupun demikian, Gus Ipul dan Fadli tak membeberkan daftar rinci dari 40 nama yang diusulkan menjadi Pahlawan Nasional pada tahun ini. Gus Ipul hanya menyebut beberapa saja, dan menyebut ada pula yang sebetulnya sudah diusulkan diberi gelar pahlawan nasional pada tahun sebelumnya.
"Ada 40 nama secara keseluruhan yang kami usulkan, yang telah dianggap memenuhi syarat," kata Gus Ipul di kantor Kemenbud tersebut.
"Di antaranya adalah Presiden Soeharto, Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan juga ada Marsinah, serta beberapa tokoh lain, ada juga tokoh lain seperti Kiai Kholil Bangkalan dan Kiai Bisri Syansuri, dan juga ada ulama-ulama yang lain," ujarnya.
Selain itu, mengutip dari situs Kemensos, nama lain di antranya ada KH Muhammad Yusuf Hasyim dari Tebuireng, Jombang, Jenderal TNI (Purn) M Jusuf dari Sulawesi Selatan, dan Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin dari Jakarta (mantan Gubernur Jakarta).
Usai menerima berkas usulan dari TP2GP diwakili Kemensos itu, Fadli Zon mengungkapkan Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan akan menyidangkan pengusulan 40 nama tersebut. Setelahnya Dewan Gelar akan menyerahkan hasil sidang itu kepada Prabowo selaku presiden.
"Dan nanti akan kita sampaikan hasilnya kepada Presiden Republik Indonesia," terangnya pada Selasa lalu.