Update Korban Banjir-Longsor Aceh: 305 Meninggal, 191 Masih Hilang

CNN Indonesia
Kamis, 04 Des 2025 03:20 WIB
Banjir dan longsor di Aceh menewaskan 305 orang, 191 hilang, serta merusak puluhan ribu rumah dan ratusan fasilitas umum.
Ilustrasi. Korban meninggal dunia banjir dan longsor di Aceh terus bertambah. (ANTARA FOTO/IRWANSYAH PUTRA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Banjir dan longsor yang melanda 18 kabupaten/kota di Provinsi Aceh menewaskan 305 orang dan 191 lainnya hilang. Bencana ini juga merusak ratusan fasilitas umum dan puluhan ribu rumah warga.

Berdasarkan data Posko Tanggap Darurat Bencana Aceh per Rabu (3/12) pukul 19.37 WIB, korban meninggal terbanyak berada di Aceh Utara sebanyak 112 orang. Disusul Aceh Tamiang 39 orang, Aceh Timur 32, Lhokseumawe 4, Langsa 5, Aceh Tengah 23, Subulussalam 1, Aceh Tenggara 13, Bireuen 20, Pidie 1, Pidie Jaya 23, Gayo Lues 4, Nagan Raya 1, dan Bener Meriah 29 orang.

Jumlah warga terdampak mencapai 1.599.740 jiwa, dengan 688.775 orang di antaranya mengungsi di 898 titik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bencana juga merusak sedikitnya 138 kantor, 51 tempat ibadah, 201 sekolah, 4 pesantren, serta 204 fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas. Selain itu, terdapat kerusakan pada 302 titik jalan, 152 jembatan, serta 78.076 rumah warga.

Daerah terparah yang terdampak banjir dan longsor meliputi Aceh Utara, Aceh Tamiang, Bireuen, Pidie Jaya, Aceh Timur, Bener Meriah, dan Aceh Tengah. Sejumlah desa di wilayah tersebut hingga kini masih terisolasi akibat akses jalan yang terputus.

Selain akses darat, jaringan telekomunikasi, listrik, dan air bersih juga lumpuh selama sepekan terakhir sejak bencana melanda.

Juru Bicara Posko Tanggap Darurat Bencana Aceh, Murthalamuddin, mengatakan sebagian wilayah terdampak masih sulit dijangkau karena rusaknya jalan, jembatan, dan jaringan komunikasi.

"Kendala komunikasi semakin diperparah oleh ketiadaan listrik. Meskipun tersedia akses internet melalui Starlink, perangkat tetap membutuhkan daya, dan ketika baterai habis, komunikasi kembali terputus," ujar Murthalamuddin.

Ia menambahkan, unsur Tagana, TNI, dan para relawan terus bergerak sejak awal bencana. Namun hambatan terbesar tetap pada akses menuju lokasi terdampak.

"Tingginya lumpur membuat jalur tidak dapat dilalui kendaraan," ucapnya.

(dra/tis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER