Jakarta, CNN Indonesia -- Bapeda dan Dispora DKI Jakarta akan mempresentasikan kesiapan Jakarta sebagai kota tuan rumah utama ASIAN Games 2019 kepada Komite Olimpiade Asia di Balai Kota pada Kamis (7/8) besok, ujar Iwan Henry Wardhana.
Kepala Bagian Kerjasama Luar Negeri dan Biro Kepala Daerah Pemprov DKI Jakarta tersebut, ketika dihubungi via telepon, juga menuturkan bahwa program-program selanjutnya tentang persiapan sebagai tuan rumah baru akan dibicarakan setelah presentasi tersebut.
"Misalnya saja masalah estimasi biaya dan sumber pendanaan. Porsi yang akan ditanggung oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah --dan bahkan tidak menutup kemungkinan adanya sumbangan dana dari sponsor-- akan dibicarakan nanti," ujar Iwan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan demikian, jumlah biaya yang mesti dikeluarkan oleh Indonesia sebagai tuan rumah pun belum bisa diketahui. "Kami sangat berhati-hati dengan masalah tersebut," kata Iwan.
Indonesia mengajukan diri sebagai tuan rumah setelah Vietnam mundur pada 24 April 2014. Seharusnya ASIAN Games ke-18 tersebut diselenggarakan di kota Hanoi. Alasan pembatalam yang disebutkan oleh pemerintah Vietnam adalah karena ketidaksiapan menyelenggarakan turnamen olah raga dalam skala Asia, dan juga karena mahalnya pembiayaan yang mesti disiapkan --dikatakan sebesar 150 juta dollar, belum termasuk infrastruktur.
Selepas Vietnam undur diri, India juga mencalonkan sebagai tuan rumah.
Saat ini kendali proses pencalonan sebagai tuan rumah berada di tangan KOI, pemprov DKI Jakarta, dan juga Dinas Pemuda dan Olah Raga Jakarta. Namun, jika sudah terpilih sebagai tuan rumah, maka Kemenpora yang akan mengambil alih wewenang tersebut dengan dibantu oleh KOI. Kedua lembaga ini yang nantinya memimpin koordinasi dengan daerah-daerah di luar Jakarta yang akan menjadi tuan rumah.
OAC sendiri akan mengadakan sidang umum Komite Olimpiade Asia dan menentukan tuan rumah pada 20 September 2014 di Incheon, Korea Selatan.
Selain mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk dilirik sebagai tuan rumah ASIAN Games, pemprov DKI dan KOI juga melakukan pendekatan halus kepada Komite Olimpiade Asia. Caranya adalah dengan memanfaatkan momen idul fitri pada akhir Juli kemaren untuk bertandang.
Pada 28 Juli 2014, ketua KOI Indonesia, Rita Subowo, beserta Deputi Gubernur Jakarta, dan Iwan Henry Wardhana berkunjung ke Kuwait untuk bersilaturahmi sekaligus membicarakan pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah.
Menurut, Iwan, kunjungan tersebut mendapatkan repons positif, tak hanya dari ketua OAC, tapi juga media setempat. "Bahkan kami diliput oleh televisi nasional Kuwait."
Ketika ditanya mengenai peluang Indonesia menjadi tuan rumah, Iwan hanya berujar, "tak perlu menyebut persentase, tapi katakanlah peluang Indonesia terbuka lebar," kata Iwan.