Jakarta, CNN Indonesia -- I Gde Siman Sidartawa menargetkan medali perunggu di nomor 50 meter gaya punggung dalam Asian Games ke XVIII di Incheon, Korea Selatan, pada September mendatang.
Hal ini diungkapkan oleh perenang andalan Indonesia tersebut di sela-sela latihan timnas renang di jalan Cikini Raya Jakarta Pusat (27/8).
Perenang yang akrab dipanggil Siman itu mengungkapkan bahwa mereka akan mengikuti uji coba tanding di Hongkong pada 28-31 Agustus selain juga melakukan persiapan fisik.
Proses latihan yang sudah dijalani semenjak usai SEA Games lalu dirasa Siman sudah mencapai tahap akhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fokus latihan pekan ini, dan setelah dari Hongkong, berpusat pada penambahan tenaga. Siman menjelaskan bahwa ini dilakukan guna mendukung kecepatan dan tenaga saat berenang 50 meter nanti.
Pria asal Klungkung, Bali tersebut pernah memenangkan empat emas di SEA Games 2011. Ia meraih emas di nomor 50 meter gaya punggung, 100 meter gaya punggung, 200 meter gaya punggung, dan 4 x 100 meter gaya estafet gaya beregu.
Asian Games di Incheon nanti adalah kali kedua dirinya mewakili Indonesia setelah tahun 2010 di Guangzho, Tiongkok. Empat tahun lalu, Siman belum memperoleh medali apa pun.
"Lawan terberat masih dari Tiongkok dan Jepang," ucap Siman.
Tiongkok pada Asian Games 2010 di Guangzho menguasai cabang olahraga renang dengan memborong 24 medali emas, 16 perak, dan 14 perunggu.
Jepang membututi negeri tirai bambu dengan perolehan 9 emas, 18 perak, dan 12 perunggu.
Siman menceritakan tidak memiliki kiat khusus untuk menghadapi kedua negara tersebut.
"Saya hanya berpikir positif, pasti bisa, dan berusaha sebaik mungkin," ucap anak didik mantan perenang Indonesia, Albert Sutanto, itu.
Pelatih Satu untuk Semua
Meski sudah ditopang dengan latihan rutin sejak bulan Januari, pelatih timnas renang, Felix Sutanto mengatakan bahwa masih ada kendala, misalnya yang berasal dari unsur penunjang seperti paramedik.
"Di tim ini, pelatih melakukan semuanya," ujar Felix.
Felix membandingkan keadaan pelatihan timnas yang ada di negara pemenang kejuaraan renang seperti Amerika, dan Australia, dengan kondisi di Indonesia.
"Di negara maju, pelatih hanya mengurusi masalah teknik, tidak mencakup cedera ataupun nutrisi," ujar Felix.
Ketiadaan tenaga pendukung tersebut disesali oleh Felix. Adik dari Albert Sutanto ini mengaku sudah berulang kali mengajukan pengadaan tenaga pendukung timnas kepada pihak Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan PRIMA
Namun, hingga kini tim kepelatihan belum menerima jawaban pasti.
"Mungkin KOI atau PRIMA merasa pengadaan tenaga tersebut belum diperlukan. Namun, yang jelas kami sangat membutuhkannya."