Venus Williams Kalahkan Bacsinszky

New York, CNN Indonesia -- Mantan petenis nomor satu dunia, Venus Williams, melaju ke babak ketiga Amerika Serikat Terbuka 2014 dengan mengalahkan petenis peringkat 78 dunia, Timea Bacsinzky, dua set langsung 6-1 6-4.

Di Stadion Arthur Ashe --stadion itu diresmikan pada 1997 dengan pertandingan pertama adalah final tunggal putri yang melibatkan Williams-- petenis berusia 34 tahun itu untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir bisa mencapai babak ketiga.

Ia mengikuti jejak sang adik, Serena Williams, yang telah lolos lebih dahulu.

"Saya menyaksikan Serena bertanding sangat baik tadi malam, sehingga saya coba mengikuti langkatnya," ujar dua kali juara Amerika Terbuka itu tentang sang adik.

Pada selasa, Serena yang saat ini menjadi petenis urutan satu menang atas sesama petenis Amerika Serikat, Taylor Towsend.

"Saya senang akhirnya saya bisa lolos," kata Venus menambahkan. Pada babak selanjutnya ia akan bertanding melawan unggulan ke-13 yaitu petenis asal Italia, Sara Errani, yang mengalahkan petenis Australia, Anastasia Rodionova.

Williams bisa melewati set pertama dengan baik, namun pada set kedua ia dipaksa bermain hingga gim ke sembilan. Saat backhand Bacsinzky melebar, Williams baru bisa memastikan keunggulan 5-4.

Di gim berikutnya ia memegang kendali servis. Namun, Bacsinszky sempat memaksakan skor menjadi 30-40 dan mengancam untuk menyamakan kedudukan dengan memegang kendali servis di gim selanjutnya.

Akan tetapi, Wlliams menyajikan servis tercepatnya pada turnamen ini, yaitu dengan kecepatan 96 mill per jam, dan merebut kemenangan.

"Saat resikonya menigkat, maka saya akan memukul lebih keras," ujar Venus. "Itu bentuk insting alamiah saya."

"Kadang strategi itu gagal, tapi kadang berhasil juga," ujar Williams.

Penampilan Williams ini tepat 17 tahun ketika ia bermain di laga final Amerika Terbuka melawan Martina Hinggis pada 1997. Pertandingan itu adalah laga pertama yang pernah diadakan di Stadion Arthur Ashe.  

Williams yang kala itu masih berusia 17 tahun kalah melawan Hingis.

"Yang paling saya ingat adalah saya tidak tahu apa yang saya lakukan," kata Williams sembari tertawa.

"Saya tidak punya strategi sama sekali. Saya tidak tahu bagaimana bisa saya masuk ke final."

"Tapi masa itu adalah masa-masa yang indah. Keluarga saya berada di sana kala itu, sebagaimana juga hari ini, sehingga semuanya terasa menyenangkan," tutur petenis unggulan ke 19 tersebut.