Jakarta, CNN Indonesia -- Dia berkata dia tidak pernah mau menjadi terkenal; ia hanya ingin sedikit beraksi.
Dia berkata dia bukan seorang kriminal, akan tetapi ia menghabiskan waktu lebih dari 10 tahun di penjara.
Dia berkata sepakbola merupakan olahraga yang indah, akan tetapi ia justru menjadi ancaman terbesar bagi integritas pertandingan profesional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilson Raj Perumal dikenal sebagai makelas skor pertandingan yang paling terkenal, dan aku duduk berhadapan dengannya di ibukota Hungaria, Budapest.
Ini pertama kalinya ia diwawancara untuk televisi.
Perumal baru saja menerbitkan memoarnya,
Kelong Kings, yang berkisah tentang karir mencengangkannya, yaitu mencurangi sekitar 100 pertandingan sepakbola di seluruh dunia – dengan tingkat kesuksesan sekitar 80 persen. Sebelum ditangkap pada 2011, Parumal telah jadi makelar pertandingan selama tiga tahun.
Dari Olimpiade hingga kualifikasi Piala Dunia, dari Piala Emas zona CONCACAF, Piala Afrika, Piala Dunia Wanita, dan berbagai pertandingan persahabatan internasional lainnya, Perumal mengaku dirinya merupakan ujung tombak sindikat pengatur skor Asia, yang melakukan bisnisnya di empat kontingen.
Para penyelidik masalah ini percaya bahwa Perumal hanya puncak gunung es.
Akan tetapi, sejak ia ditahan pada 2011 lalu, Perumal menjadi figur utama di dunia pengaturan skor. Cerita mengenai Perumal telah menjadi gambaran tentang sebuah operasi besar berskala global.
Perumal memiliki karakter menarik.
Berawal dari Singapura, Perumal perlahan-lahan naik menjadi pemilik modal di sebuah sindikat pengatur skor tingkat tinggi. Tanpa menunjukkan penyesalan, ia mengklaim mendapatkan sekitar lima juta dolar secara ilegal. Perumal juga tidak segan membelanjakan uangnya, terlebih untuk memenuhi kebiasaan berjudinya.
Secara gamblang Perumal mengungkapkan segala aktivitasnya. Ia menjelaskan bagaimana para wasit dengan akreditas FIFA dapat dengan mudah ia suap.
“Dia adalah yang terbaik,” ujarnya padaku ketika kami melihat sebuah pertandingan melalui Youtube. Ia mengaku telah memanipulasi laga itu.
“Tentunya bukan yang terbaik untuk FIFA,” tambah Perumal.
Ketika kami menonton pertandingan persahabatan internasional lainnya, ia mengkritik penampilan wasit di pertandingan tersebut. Menurutnya, seorang wasit yang 'lebih berpengalaman' akan menunggu lebih lama sebelum memberikan penalti.
“Maksud Anda wasit korup yang lebih berpengalaman,” ujarku mengkoreksi.
“Iya,” jawabnya tertawa.
Perumal, yang tidak mengakui dirinya sebagai seorang kriminal, dengan enggan berkata bahwa dirinya adala kriminal kerah putih. Itu pun setelah media menyoroti dirinya.
Dengan pengecualian seorang pemain yang pernah ia hajar pada tahun 2000 – ia mencederai lutut pemain tersebut dengan tongkat hoki dan lalu dipenjara selama 12 bulan – Perumal mengaku bahwa ia bukan orang yang kasar. Perumal juga mengklaim tidak pernah mengintimidasi orang yang bekerja dengannya.
Akan tetapi, penyelidik yang telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menelusuri jejak para pengatur skor, memberikan pandangan berbeda. Menurut para penyelidik ini, para pemain dan wasit merupakan pihak yang tersudutkan dan terintimidasi.
Ketika keterlibatan mereka terungkap, para pemain harus membayar mahal. Sebagian ada yang dihukum seumur hidup dan dipermalukan secara publik, atau seperti yang terjadi di Korea, secara tragis memilih untuk mengakhiri hidup mereka.
Kerusakan kini telah menyebar. Integritas sepakbola berada dalam titik nadirnya.
Para suporter sulit membedakan fiksi dan realita. Di negara-negara yang korupsinya telah mengakar, seperti Singapura dan Malaysia, para suporter telah pergi, iklan telah menurun, dan permainan telah hancur.
Walaupun tindakannya menghancurkan integritas sepakbola, Perumal mengaku ia mencintai permainan ini. Sepakbola, menurutnya, adalah sebuah olahraga yang indah.
Saat kami menikmati keindahan jalan Budapest, Perumal membicarakan salah satu penyerang Brazil, Neymar. Ia berpendapat tim Barcelona seharusnya membangun tim dengan berpusat pada Neymar agar dapat memaksimalkan kemampuannya.
Perumal juga mengungkapkan rasa frustasinya ketika Spanyol tetap ngotot untuk menggunakan Iker Casillas sebagai kiper inti mereka di Piala Dunia 2014 lalu. Ia juga mengakui bahwa ia telah kehilangan banyak uang karena berjudi saat ajang Piala Dunia.
Kebanggaan Parumal terhadap 'karir' yang ia jalani terlihat di memoarnya. Dalam
Kelong Kings ia menggambarkan bagaimana ia membantu perekonomian Singapura.
Pada 2009 sendiri, Perumal telah menyumbangkan sekitar 1,5 juta dolar untuk tiket penerbangan dirinya dan timnya. Jumlah yang sangat besar bagi seseorang yang menjalankan bisnisnya dari balik sebuah toko fotokopi.
Salah satu penyelidik yang mengejar Perumal mengakui bahwa 'prestasi' Perumal patut diacungi jempol.
Walau pun ia bekerja dengan memaksa para pemain dan wasit, Perumal membangun sebuah jaringan kontak secara global. Ia juga menghadapi secara langsung berbagai kerjasama dengan asosiasi nasional.
Ketika tiga tahun lalu ia ditahan di Finlandia karena bepergian dengan paspor palsu, pihak berwenang menemukan Perumal memiliki lebih dari 50 kontak asosiasi nasional di laptop dan ponselnya. Jumlah itu merupakan seperempat dari jumlah total negara yang berada dibawah naungan FIFA.
Perumal tidak hanya menyuap berbagai individu untuk bermain di bawah standar. Ia mengatur jadwal pertandingan persahabatan internasional. Organisasi Perumal membayar uang muka ratusan ribu dolar untuk mendatangkan tim dari berbagai belahan dunia, untuk lalu bertaruh pada hasilnya.
Sebagai kedok, Perumal membangun sebuah perusahaannya sendiri, Football 4 U International, yang kini telah bubar.
Perumal memang menjalankan operasinya dengan sangat rumit, tatapi ternyata banyak hal dari operasi ini masih sangat mendasar.
Hal ini terlihat dari tidak adanya perlindungan kata kunci (
password) di komputer dan juga akun email Parumal, sehingga hal ini bagaikan sebuah hadiah bagi para penyelidik. Hadiah berupa 12 ribu pesan dan berbagai macam informasi.
Selama dua hari menghabiskan waktu bersama Perumal, apa yang benar-benar mengganggu diriku adalah ia selalu merasa yang paling benar. Bagi dirinya, secara moral tidak ada yang salah dengan cara ini.
Perumal selalu merasa di dalam sebuah olahraga profesional yang penuh dengan komersialisme, bahwa sepakbola telah lama korup, sehingga ketika ia terjun ke dunia pengaturan skor, ia hanya merupakan bagian dari korupsi yang lebih besar.
Menurut Perumal, FIFA sendiri tidak bisa menjadi contoh karena banyaknya tuduhan korupsi di dalm tubuh lembaga sepakbola dunia tersebut.
“Hal ini memberikan dorongan bagi orang-orang seperti saya untuk melakukan apa yang saya lakukan,” ujar Perumal.
Jika melihat pengalaman dan bagaimana ia begitu semangat untuk membagikan kisahnya, saya merasa sangat terkejut ketika, menurut Perumal, FIFA belum menghubungi dirinya untuk memberikan masukan untuk membersihkan sepakbola dari berbagai tindakan pengaturan skor.
Perumal akan memiliki banyak pengalaman untuk dibagi. Setidaknya, ia dapat menunjukkan pada FIFA mengenai pola perilaku bursa taruhan di pasar Asia, yang sangat krusial dalam menentukan bagaimana para pengatur skor bekerja.
Untuk pertama kalinya dalam kehidupan profesionalnya, Wilson Raj Perumal tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia kini masih menjadi target penangkapan di berbagai negara, termasuk di tanah airnya, Singapura.
Perumal sendiri tidak mau kembali ke Singapura dan dipenjara bersama rekan-reaknnya dulu. Ia kini lebih fokus kepada keluarga barunya.
Pacar wanitanya baru saja melahirkan gadis kembar pada awal tahun ini. Perumal juga telah merencanakan sebuah pernikahan di masa depan.
Dari rumah mereka di Debrecen, beberapa jam di timur Budapest, ia mulai merencanakan bisnis baru. Kemungkinan usaha makanan atau tekstil.
Perumal berharap penerbitan memoarnya akan menutup lembaran kehidupan masa lalunya, serta berharap menemukan kehidupan baru.
Perumal berkata padaku, ia tertarik untuk menuliskan memoar setelah melihat Amanda Knox dibayar jutaan dari hasil kesepatakannya dengan Harper Collins. (catatan redaksi: Knox adalah seorang wanita yang dituduh melakukan pembunuhan berencana)
Walaupun penjualan
Kelong Kings tidak terlalu sukses, banyak yang tertarik dengan kisah Perumal. Alasannya sama mengapa karya Martin Scorsase, Goodfellas, begitu populer. Orang-orang cenderung tertarik ketika melihat seorang oportunis yang berani untuk melawan sistem yang ada.
Popularitas Perumal terihat dari ratusan pesan yang ia terima melalui akun Facebooknya.
Akan tetapi, pesan dari kisah Perumal ini sangatlah serius. Fakta bahwa ia mampu menjalankan usahanya dengan tanpa hambatan, merupakan sebuah masalah bagi sepakbola.
Ketika CNN menanyakan berbagai asosiasi sepakbola nasional terkait dengan proses investigasi terkait dengan klaim Perumal di memoarnya, kami tidak mendapatkan respon, atau ditolak.
FIFA sendiri tidak memberikan respon lebih baik. Walaupun menegaskan integritas permainan sepakbola sebagai prioritas utama, FIFA menolak untuk memberikan penjelasan lebih jauh terkait investigasi yang sedang berjalan.
Dalam analisis final, kita harus bertanya, sejauh apa yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan pengaturan skor? Pada saat sama, mungkin saja masih banyak Wilson Raj Perumal lain yang mengantri untuk menggantikan dirinya, dan untuk semakin menghancurkan integritas sepakbola yang telah rapuh.