Tantangan Empat Kompetisi untuk Liverpool

Jakarta, CNN Indonesia -- Liverpool memulai musim kali ini dengan penuh rintangan. The Reds harus menjalani empat kompetisi sekaligus dalam satu musim. Mampukah mereka?

Berhasil menempati posisi ke dua di klasemen musim lalu, menjalani empat kompetisi sekaligus diyakini dapat mempengaruhi performa tim asuhan Brendan Rodgers kali ini.

Pelatih asal Irlandia utara ini mendapat tantangan terutama untuk merotasi pemainnya.

Salah satu bukti dilema yang dialami adalah kekalahan 1-0 Liverpool dari Aston Villa, Sabtu (13/9). Kala itu, Rodgers mengistirahatkan salah satu pemain intinya, Raheem Sterling yang baru dimainkan pada menit ke-61.

Rodgers ternyata sengaja "menyimpan" Sterling untuk berlaga di Liga Champions. Rodgers memang terlihat sangat hati-hati terhadap pemain andalannya pasca-cedera yang menimpa Daniel Sturridge.

Meski menciptakan 18 tembakan melawan Villa, tak satu pun yang berhasil merobek gawang lawan. Liverpool tercatat menguasai jalannya permainan dan mencipta banyak peluang. Namun, eksekusi akhir tidak membuahkan hasil.

Mendatangkan Mario Balotelli sebagai penyerang saat bursa transfer lalu, belum memperlihatkan hasil. Demikian pula lima pemain baru lainnya yang gagal menunjukkan performa terbaik pada laga tersebut.

Rodgers mengakui bahwa timnya kurang efektif dalam menyelesaikan setiap peluang. “Kami memulai pertandingan dengan sangat lambat," ujar mantan pelatih Swansea City, seperti dimuat Reuters.

Meski begitu, Rodgers tidak ingin terlalu larut atas kekalahan itu. Ia segera mempersiapkan timnya untuk menghadapi partai lanjutan di Liga Champion.

Tiga hari usai melawan Villa, Liverpool kembali kedatangan tamu. SI Merah akan menjamu Ludogorets Razgrad pada partai pertama Grup B Liga Champion 2014/2015, Rabu (17/9) dini hari WIB mendatang.

Kemenangan atas sang tamu malam nanti sangat penting bagi klub yang telah absen lima tahun lamanya dari liga bergengsi tersebut. Sang pelatih pun memasang target untuk lolos dari fase grup.

Berharap Pada Senior

Memiliki pemain penyerang sekelas Balotelli, Sterling, dan Sturridge, membuat Liverpool cukup diperhitungkan. Kekalahan dari Aston Villa tidak lantas membuat Liverpool tidak dianggap.

Kuat di lini serang, Liverpool dinilai lemah di lini pertahanan. Dejan Lovren  dan Martin Skrtel kerap meninggalkan posisi mereka, hingga tercipta ruang besar yang bisa dimanfaatkan lawan.

Namun, lagi-lagi keyakinan kuat dipegang Rodgers. Kemampuan dan kemauan anak-anak asuhnya membuatnya percaya lini pertahanannya akan membaik.

Pelatih berusia 41 tahun ini memang memiliki rasa optimistis atas timnya, meski mereka telah ditinggal pergi sang pencetak gol andalan, Luis Suarez.

Untuk mengarungi empat kompetisi pada musim ini, ia akan mengandalkan komposisi pemain muda dan senior. Komposisi ini terbukti mampu membawa klubnya sebagai peringkat dua musim lalu.

Peran pemain senior di Liverpool, menurut Rodgers, sangatlah penting. Sebagian besar anggota skuat Liverpool saat ini belum pernah merasakan atmosfer kompetisi paling elit di Eropa tersebut.

Pemain-pemain yang sudah memiliki pengalaman di Liga Champions diharapkan bisa berbagi pengalaman dan semangat pada tim. Sebut saja Gerrard, Balotelli, dan Markovic.

Sisanya, Rodgers meminta timnya bermain agresif.