TUR WTA

Li Na Resmi Mundur dari Dunia Tenis

CNN Indonesia
Jumat, 19 Sep 2014 17:56 WIB
Satu-satunya peraih Grand Slam dari Asia, Li Na, mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia tenis, dikarenakan cedera lutut berkepanjangan yang menderanya, Jumat (19/9).
Cedera lutut memaksa Li Na mundur dari dunia tenis. (Reuters/Stephen Lam)
Jakarta, CNN Indonesia --
Satu-satunya peraih Grand Slam dari Asia, Li Na, mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia tenis, dikarenakan cedera lutut berkepanjangan yang menderanya, Jumat (19/9).

Mantan juara Perancis Terbuka ini mengakui bahwa masalah di lutut menghalanginya tampil optimal di beberapa laga belakangan.

"Keputusan menggantung raket lebih sulit dibanding memenangkan tujuh pertandingan beruntun di Australia Terbuka," ujarnya dalam sebuah pernyataan yang dicangtumkan di laman Facebook-nya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Membutuhkan beberapa bulan untuk bisa memastikan keputusan mundur tersebut. Menurut petenis 32 tahun itu, ia sudah berusaha mengobati cederanya.

"Setelah empat operasi lutut dan ratusan suntikan pereda rasa sakit di lutut, tubuh saya akhirnya menyerah."

Tak lama setelah pengunduran dirinya, petenis yang dikenal sebagai "Big Suster Na" dan "Golden Flower" di Tiongkok ini menuai banyak pujian dan ucapan terima kasih.

Asosiasi petenis Tiongkok menghormati keputusan Li Na. "Kami juga berterima kasih atas momen yang diberikan Li Na kepada dunia tenis Tiongkok selama karirnya."

Sang Panutan

Rasa kehilangan paling besar sangat terasa di Tiongkok di mana Li Na berhasil menginspirasi generasi petenis muda di negara tirai bambu ini. Bagi mereka, Li Na adalah panutan. Terlebih dengan determinasi, senyum lebar, dan kemampuan berbahasa Inggris yang melambangkan rasa kepercayaan dirinya.

Seperti layaknya atlet olahraga di Tiongkok lainnya yang direkrut sejak muda oleh negara, Li Na menolak kekangan Pemerintah Tiongkok dan memilih untuk mengatur karirnya sendiri.

Tiongkok memang memiliki sejarah menempatkan ekspetasi yang tinggi kepada atlet mereka, terlebih yang telah menembus level internasional. Setiap kali para atlet mereka bertanding di level internasional, media lokal menyiarkannya secara besar-besaran sebagai bentuk kebanggaan.

Selama karirnya, Li Na telah memenangkan sembilan kejuaraan WTA, termasuk dua gelar Grand Slam. Ia pun sempat bertengger di peringkat dua dunia.

Petenis Tiongkok ini meraup lebih dari US$ 16 juta selama karirnya. Pada awal tahun ini, Forbes menempatkan Li Na sebagai atlet wanita dengan pendapatan terbesar di peringkat kedua, dengan total pendapatan sebesar US$ 23.6 juta.

"Sulit untuk menonjol di sebuah negara dengan 1.4 juta penduduk, akan tetapi itulah Li Na." ujar Presiden Tur WTA, Stacey Allaster.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER