KORUPSI DI SEPAKBOLA

FA Ingin Akhiri Budaya Terima Hadiah

CNN Indonesia
Senin, 22 Sep 2014 10:13 WIB
Pada Piala Dunia lalu, 65 petinggi sepakbola menerima hadiah jam tangan mewah. Kepala Asosiasi Sepakbola Inggris mengatakan akan kembalikan jam tersebut.
Presiden UEFA, Michel Platini jadi satu dari 65 petinggi yang terima hadiah jam mewah (Denis Balibouse/Reuters)
London, CNN Indonesia -- Untuk menangkal tuduhan korupsi dan penyuapan di badan otoritas, Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) harus menunjukkan contoh dalam mengakhiri budaya pemberian hadiah, demikian diucapkan pemimpin FA, Greg Dyke pada Minggu (21/9).

Dyke adalah satu dari 65 petinggi sepakbola yang diberi hadiah jam mewah seharga 16 ribu poundsterling dari Konfederasi Sepakbola Brasil (CBF) sebelum final Piala Dunia ini. Ada 32 kepala asosiasi, 28 komite eksekutif FIFA dan lima anggota asosiasi sepakbola di negara-negara Amerika latin yang menerima jam tersebut.

FIFA meminta para petinggi FA untuk mengembalikan jam tangan tersebut sebelum 24 Oktober 2014 atau harus menghadapi hukuman, karena menerima hadiah seperti itu melanggar aturan kode etik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dyke, yang berujar bahwa ia akan mengembalikan hadiah tersebut, berkata bahwa budaya memberi hadiah harus diakhiri.

"Saya pikir FA harus memberi contoh dengan berkata: 'Kami tidak akan mengambil bagian dalam budaya seperti ini lagi. Kami tidak akan memberi atau menerima hadiah'," ujad Dyke sebagaimana dilansir Reuters.

"Saya tidak suka kultur ini. Setiap kali Anda pergi, atau setiap kali bertandingan, mereka akan memberikan hadiah. Biasanya bernilai kecil."

"Namun, jika mereka mulai memberikan hadiah senilai 16 ribu poundsterling, maka hal tersebut sudah tak bisa diterima. Saya telah menerima enam jam semenjak saya mengambil alih FA dan saya tidak pernah menggunakan satu pun."

Dyke berkata bahwa ia menemukan jam tangan di kamar hotelnya ketika FIFA mengadakan kongres pada Juni lalu. Ia tidak langsung mengembalikan jam tersebut, satu keputusan yang lalu dikritik oleh mantan Kepala Eksekutif FA, Ian Watmore.

"Dyke mengambil keputusan buruk dengan tidak langsung mengembalikannya. Ini kesalahan penilaian yang akan melemahkan posisi FA di hadapan FIFA," ujar Watmore melalui akun media sosial Twitternya.

Namun Dyke menampik anggapan bahwa hal ini akan mengakibatkan dirinya kehilangan pekerjaan.

"Menurut saya, memiliki jam yang tidak pernah digunakan dan bahkan saya tidak tahu nilainya, tidak perlu menjadi masalah," ujarnya.

Pada Jumat lalu, presiden UEFA Michel Platini berkata bahwa ia akan mengabaikan permintaan FIFA untuk mengembalikan jam tersebut dan lebih memilih untuk memberikan sumbangan yang nilainya seharga jam tangan tersebut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER