PIALA DUNIA 2022

Qatar Yakin Tetap Jadi Tuan Rumah

CNN Indonesia
Selasa, 23 Sep 2014 07:38 WIB
Meski seorang Komite Eksekutif FIFA berkata bahwa Piala Dunia 2022 tidak mungkin diselenggarakan di Qatar, pemerintah Qatar tetap yakin akan terlaksana.
Piala Dunia 2022 kerap menimbulkan kontroversi karena akan dilaksanakan dalam cuaca panas (Eddie Keogh/Reuters)
Doha, CNN Indonesia -- Pemerintah Qatar tetap yakin bahwa negaranya akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 meski seorang anggota Komite Eksekutif FIFA pada Senin (22/9) lalu berkata bahwa turnamen itu seharusnya dipindahkan karena ketidakcocokan cuaca.

"Satu-satunya pertanyaan yang saat ini harus diajukan adalah 'kapan?'," ujar Direktur Komunikasi Qatar, Nasser Al Khater dalam pernyataan tertulisnya. "Kami akan siap, entah itu musim panas atau musim dingin."

Pada Minggu (21/9) lalu, Kepala Asosiasi Sepakbola Jerman (DFB), Theo Zwanziger, yang juga duduk di Komite Eksekutif FIFA, berkata bahwa ia merasa turnamen itu seharusnya diselenggarakan di tempat lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pribadi percaya bahwa nantinya Piala Dunia 2022 tidak akan bertempat di Qatar," ujarnya pada majalah Jerman, Bild. "Dunia medis berkata bahwa mereka tidak akan bertanggung jawab atas Piala Dunia yang diselenggarakan dalam kondisi (suhu) seperti itu."

FIFA sendiri secara kontroversial menganugrahkan kesempatan untuk menjadi tuan rumah pada Qatar pada 2010, dengan kesadaran bahwa ajang itu akan diadakan di musim panas meski dengan cuaca yang tidak mendukung.

Negara yang kaya dengan kandungan minyak dan gas itu berkata akan menyiapkan infrastruktur yang dilengkapi dengan teknologi pendingin suhu tercanggih, baik di stadion, tempat latihan, dan juga tempat berkumpulnya para penonton.

Meski demikian, masih ada kekhawatiran tentang kesehatan para pesepakbola dan juga pendukung.

"Mereka mungkin bisa mendinginkan stadion, tapi Piala Dunia tidak hanya mengambil tempat di sana," lanjut Zwanziger.

"Para penikmat sepakbola akan datang dari seluruh belahan dunia, dan mereka akan berpergian dalam cuaca yang sangat panas. Jika ada kasus yang mengancam nyawa, maka akan memicu investigasi."

"Hal tersebut bukan sesuatu hal yang Komite Eksekutif FIFA inginkan."

Opini Pribadi

Dikontak oleh Reuters, FIFA sendiri bersikap bahwa pendapat Zwanziger itu bukan pandangan dari seluruh anggota Komite Eksekutif.

"Seperti yang juga telah ia (Zwanziger) sampaikan, ia hanya mengutarakan pendapat pribadi," ujar juru bicara FIFA Delia Fischer. "Kami tidak akan memberikan komentar atas opini pribadi."

Qatar sendiri pernah berujar bahwa mereka telah membuktikan bahwa teknoogi pendingin bisa bekerja dengan baik di Piala Dunia nanti.

"Kami telah menunjukkan bahwa teknologi pendingin kami bekerja bahkan di udara luar, dan ta hanya di stadion. Pada musim ini, kami menyambut para pecinta sepakbola untuk menyaksikan Piala DUnia 2012di Doha di area fans yang suhunya telah didinginkan ke tingkat 22 derajat celcius.," ujar Al-Khater.

"Evolusi dari teknologi pendingin ruangan yang ramah lingkungan adalah warisan berharga bagi negara yang memiliki iklim serupa -- ini membuka kemungkinan bahwa ajang kompetisi skala besar bisa dilaksanakan di tempat-tempat yang belum terpikirkan sebelumnya."

Suhu di Qatar pada musim panas bisa mencapai 40 derajat celcius.

Presiden FIFA Sepp Blatter berkata pada Mei lalu bahwa memberikan hak tuan ruamah pada Qatar adalah satu kesalahan dan turnamen bisa saja dilaksanakan pada musim dingin.

"Laporan teknikal mengindikasikan bahwa suhu akan terlalu panas jika diadakan di musim panas, namun mayoritas Komite Eksekutif telah memutuskan bahwa turnamen tetap akan diadakan di Qatar,"  ujar Blatter.

FIFA sedang menimbang pilihan jadwal lain, yaitu Januari-Februari 2022 atau November-Desember 2022. Namun, kedua pilihan ini akan mengganggu jadwal musim kompetisi domestik baik di negara-negara Eropa maupun dunia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER