Olahraga meluncurkan batu di atas permukaan es ini masih belum terlalu dikenal banyak orang. Siapa nyana jika curling ternyata merupakan salah satu olahraga ttua di dunia ini.
Tak jelas kapan olahraga ini mu lai dimainkan, namun dua lukisan karya Pieter Bruegel pada 1565 sudah menjadi bukti permainan ini sudah lama ada. Lukisan tersebut menggambarkan orang-orang yang sedang bermain curling.
Pada 1540, seorang notaris di Paisley, Skotlandia, John McQuhin juga menuliskan catatan terkait olahraga ini. Diceritakan, seorang pendeta bernama John Sclater bertanding curling melawan Gavin Hamilton.
Beratus-ratus tahun kemudian, curling masuk menjadi salah satu cabang olahraga di Olimpiade Musim Dingin. Penegasannya adalah persetujuan Komite Olimpiade Nagano (NAOC) menyertakan curling dalam Olimpiade 1998 di Jepang.
Meluncurkan Batu di Atas Es
Selintas, curling begitu mudah dimainkan. Salah satu buktinya, pemain curling asal Kanada, Kristie Moore, tetap beraksi di Olimpiade Musim Dingin 2010 dalam kondisi hamil lima bulan.
Faktanya, tugas Moore yang "sekadar' meluncurkan batu di atas lintasan es yang ternyata jauh lebih sulit dari yang terlihat. Moore harus mempertahankan keseimbangan, sambil memegang batu granit, lututnya tidak menyentuh es, dan mengarahkan batu tersebut ke sasaran dengan konsentrasi tinggi.
Ada tiga cara meluncurkan batu. Para peluncur batu ini dapat memilih luncuran guards, draws, atau takeouts.
Guards digunakan ketika para pemain ingin memblok lintasan tim lawan. Sedangkan draws merupakan jenis luncuran yang membuat batu meluncur dengan melengkung. Sementara takeouts merupakan jenis luncuran untuk menyingkirkan batu-batu lain dari permainan.
Selain meluncurkan batu, dalam olahraga ini, pemain terlihat seperti menyapu lintasan es. Jelas, tidak semudah menyapu pada umumnya.
Para penyapu harus mempertahankan keseimbangan mereka. Mereka juga harus memastikan agar tongkat penyapunya tidak beradu dengan lainnya.
Olahraga yang Menarik
Terlihat mudah, menegangkan, sekaligus menyenangkan, curling menjadi olahraga yang menarik untuk disaksikan.
Batu yang meluncur di es bisa membentuk luncuran batu yang berbelok sedemikian rupa. pun dengan aksi para atletnya.
Tim curling asal Norwegia misalnya, menggunakan seragam yang dirancang Loudmouth Pants. Penampilan mereka mengundang decak kagum dan gelak tawa ketika tampil di Olimpiade Musim Dingin Sochi.
Begitu menariknya celana yang mereka gunakan, sehingga muncul sebuah akun Facebook mengenai celana tim curling Norwegia itu. Hingga berita ini diturunkan, akun tersebut telah disukai 546.656 orang.
Jika ini semua belum cukup, lihatlah tingkah pemain asal Kanada Paul Goswell di era 1970-an. Dua kali juara dunia curling junior ini memesan pizza dan memintanya diantar ke atas arena saat pertandingan.
Olahraga ini bisa jadi pilihan tontonan ringan, penuh tawa, sekailgus serius dan menegangkan. Coba saja!