Incheon, CNN Indonesia -- Isu keagamaan menjadi sorotan dalam lanjutan Asian Games ke-XVII di Incheon, Korea Selatan, setelah tim basket Qatar menolak untuk bertanding melawan Mongol karena dilarang menggunakan hijab.
Panitia penyelenggara Asian Games, berkata bahwa tangan mereka diikat oleh peraturan yang diterapkan Federasi Basket Internasional (FIBA).
Peraturan FIBA nomor 4.2.2 menyatakan bahwa atlet tidak boleh menggunakan "pelindung kepala, aksesoris rambut, dan perhiasan". Meski demikian, karet/ban kepala berukuran kecil masih diperbolehkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pemain diminta untuk melepaskan hijabnya, namun mereka menolak dengan alasan akan melanggar aturan agama. Mereka juga ingin menunjukkan pada dunia bahwa pelarangan itu tidak adil.
Pemain Qatar, Ahlam Salem M. Al-Mana berkata bahwa timnya sedang mengirimkan pesan pada badan pengatur tingkat dunia dengan cara menolak bertanding.
"Kami harus mengambil aksi ini," ujarnya. "Kami tahu tentang pelarangan penggunaan jilbab, namun kami harus berada di sini."
"Kami harus menunjukkan pada semua orang bahwa kami siap bermain, tapi asosiasi internasional tidak siap."
Sementara itu, Hussain Al-Musallam, Direktur Umum dari Konsul Olimpiade Asia (OCA), juga mengkritik larangan yang ditetapkan oleh FIBA.
Ia berkata, "Prioritas tertinggi kami adalah menegakkan hak untuk para atlet," dalam pernyataan resminya.
Menurut Al-Musallam, Federasi Olahraga juga memiliki tugas untuk melindungi atlet dan "mengizinkan mereka untuk memiliki kebebasan bertindak".
"Setiap atlet memiliki hak untuk membela negaranya tanpa adanya diskriminasi atau ancaman."
Kepada Reuters, anggota kontingen Qatar berkata bahwa mereka belum memutuskan apakah mereka akan bertanding melawan Nepal pada pertandingan selanjutnya.
Pada Jumat, Qatar juga dijadwalkan akan bermain melawan Khazakhstan dan bertanding dengan Hong Kong pada Sabtu.
Penggunaan hijab sendiri diperbolehkan pada cabang olahraga lainnya di Asian Games. Seluruh anggota tim dayung Iran juga menggunakan hijab ketika mendapatkan medali perunggu pada Rabu (24/9). Namun basket adalah pengecualian.
Pada awal bulan ini, FIBA sendiri telah mengadakan diskusi tentang isu pelarangan hijab. Mereka akan memulai "fase percobaan" dua tahun untuk menguji coba yang boleh dikenakan pemain.
Selain masalah pelarangan hijab, Asian Games juga sempat menimbulkan kontroversi setelah Arab Saudi tidak mengirimkan satu pun atlet wanita dalam kontingennya yang berjumlah 199 orang.
Sikap Arab Saudi ini mendapatkan kritik dari berbagai organisasi hak asasi dunia.