Jakarta, CNN Indonesia --
Jalan Arsenal untuk lolos kualifikasi Liga Champion sudah cukup bermasalah. Dan jika mereka kalah melawan Galatasaray Rabu (1/10) nanti, akan menjadi masalah serius bagi sang Meriam London.
Peringatan keras itu datang dari gelandang Santi Cazorla jelang pertandingan dengan klub asal Turki tersebut di Stadion Emirates. Ia mengingatkan permainan buruk Arsenal saat melawan Dortmund.
"Permainan dengan Dortmund itu buruk," ucap Cazorla di laman resmi Arsenal. "Kini kami benar-benar menyadari harus memenangkan pertandingan selanjutnya."
Pemain 29 tahun itu menyayangkan catatan baik Arsenal saat memasuki grup. Menurutnya, saat ini, semua itu tidak ada artinya.
Arsenal tidak bersinar seperti biasanya ketika memulai penyisihan grup D. Klub asuhan Arsene Wenger itu masih beruntung hanya kalah 2-0 dari Dortmund setelah kalah di segala lini selama 90 menit pertandingan.
Menjadi tuan rumah dan melawan klub yang belum pernah menghadapi tim Inggris sebelumnya, seharusnya menjadi peluang baik bagi Arsenal. Namun, Cazorla mengakui hal sepertinya tidak mudah.
Arsenal sedang di titik lemah. Sebagian besar pemainnya mengalami cedera setelah petandingan derby seri 1-1 melawan Tottenham.
Personel Arsenal tidak akan terisi penuh dengan Jack Wilshare yang cedera pergelangan, bek kanan Mathieu Debuchy cuti tiga bulan, dan Theo Walcott yang belum pulih dari cedera lutut kirinya.
Meriam London memang masih memiliki penyerang seperti Mesut Ozil, Denny Welbeck, dan Alexis Sanchez yang berasal dari bangku cadangan saat melawan Tottenham. Ada pula Cazorla dan Alex Oxlade-Chamberlain yang menyeimbangkan pertandingan saat melawan Spurs.
"Hal paling penting untuk Arsenal saat ini adalah memenangkan pertandingan selanjutnya dan merubah skenario pertandingan," ujar Cazorla. "Setelah lolos penyisihan, akan menjadi semakin sulit untuk menang."
Diketahui sebelumnya, Arsenal sudah 17 kali lolos ke Liga Champion, dan sejak 1999-2000 lolos babak kualifikasi.
Galatasaray memulai babak penyisihannya dengan seri melawan Anderlecht. Klub yang dibentuk pada 1905 ini belum menjadi andalan meski sempat mencapai perempat final 2012-2013.
Mereka juga mencapai putaran perdana musim lalu namun kali ini memulai dengan mode tidak mengagetkan.
Keriuhan London Utara
Keunggulan 2-1 Galatasaray atas Sivasspor pada Jumat (26/9) adalah kemenangan kedua anak asuhan Cesare Prandelli dari enam pertandingan musim ini.
Mereka akan menikmati keriuhan dari pendukung mereka di London Utara, yang merupakan wilayah dengan populasi orang Turki terbanyak. Prandelli mengatakan, timnya tidak harus datang dengan rendah diri mengingat Arsenal tidak pernah kalah dari tim Turki lebih dari 90 menit.
"Kami harus siap secara mental untuk menghadapi tantangan. Kami juga harus agresif di lapangan," ujarnya kepada media Turki. "Kami mewakili Galatasaray dan Turki di Liga Champion."
Bek asal Kamerun, Aurelien Chedjou mengatakan semua tekanan akan berada di Arsenal.
"Kami semua tahu Dortmund dan Arsenal adalah favorit di grup, tapi selalu ada ruang kejutan dan kami salah satu tim terbaik di Turki dan Eropa," ujarnya. "Kami akan melakukan yang terbaik hingga akhir, tidak menjadi favorit meringankan beban saat bermain."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT