Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNNIndonesia.com
Jakarta, CNN Indonesia -- Ingar bingar 8 Besar Liga Super Indonesia (LSI) 2014 akan dimulai akhir pekan ini. Tidak ada grup yang mudah. Delapan klub akan saling sikut guna mendapatkan empat tiket ke babak semifinal LSI 2014.
Setelah vakum hampir satu bulan, LSI 2014 akan kembali digelar. Memasuki babak 8 Besar, ajang kasta tertinggi kompetisi sepakbola Indonesia ini dipastikan akan berlangsung semakin ketat dan menarik.
Grup K akan dihuni jawara wilayah barat Arema Cronus, juara bertahan LSI Persipura Jayapura, Persela Lamongan, dan Semen Padang. Sedangkan Grup L berisikan juara Wilayah timur Persebaya Surabaya, Mitra Kukar, Persib Bandung, serta Pelita Bandung Raya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
8 Besar LSI akan menggunakan format kompetisi penuh. Setiap tim di masing-masing grup akan saling bertemu. Dua tim teratas di masing-masing grup berhak lolos ke babak semifinal.
Menjegal Arema dan Persipura
Arema dan Persipura di atas kertas diunggulkan lolos dari Grup K. Berstatus sebagai juara grup, Arema menjadi tim paling tersubur di babak reguler. Tim berjuluk Singo Edan itu mampu mencetak 49 gol dan hanya 13 kali kebobolan.
Sayang, penampilan Arema tidak konsisten dalam beberapa pertandingan terakhir. Kali terakhir tim besutan Suharno itu meraih kemenangan beruntun terjadi pada Mei 2014. Ketika itu Arema berhasil mengalahkan Semen Padang, Persija Jakarta, dan Gresik United.
Sejak saat itu, permainan Arema tidak pernah konsisten. Bahkan mereka pernah dikalahkan Semen Padang 1-2 di kandang, 21 Mei lalu. Jika tidak bisa mempertahankan konsistensi, bukan tidak mungkin Arema akan gagal lolos ke semifinal.
Faktor non-teknis juga bisa menjegal laju Persipura di 8 Besar. Kekalahan 0-6 dari Al Qadsia pada leg kedua semifinal Piala AFC 2014, Selasa (30/9), mengganggu kondisi psikologis tim berjuluk Mutiara Hitam tersebut.
"Bisa bermain saat kompetisi jeda sebenarnya keuntungan bagi kami. Tapi, kekalahan di Piala AFC bisa mengganggu psikologis tim. Kami baru akan menggelar latihan sore nanti, dan akan saya lihat bagaimana kondisi tim," ujar Jacksen, Kamis (2/10).
Faktor lain yang bisa mengganggu Persipura adalah cedera pemain. Penyerang Boaz Solossa dan pemain belakang Bio Paulin terlihat belum sepenuhnya fit saat melawan Al Qadsia. Bio tampak mudah dilewati, dan Boaz gagal menunjukkan permainan magisnya.
Arema dan Persipura harus bisa segera memperbaiki permasalahan di masing-masing tim. Pasalnya, Persela dan Semen Padang bukanlah lawan yang mudah. Keduanya pernah mengejutkan Arema dan Persipura.
Semen Padang pernah meraih kemenangan di kandang Arema musim ini. Persela juga berhasil mengalahkan Persipura 2-0 saat tampil di Stadion Surajaya, 2 September lalu.
"Tidak ada lawan mudah di babak 8 Besar ini. Saya selalu ingatkan kepada semua pemain, kesalahan sekecil apapun bisa merugikan tim," ucap Jacksen.
PBR Kuda HitamKehadiran PBR di Grup L merupakan kejutan pada babak 8 Besar. Tidak diunggulkan dan sering menelan kekalahan di awal musim, tim besutan Dejan Antonic mampu menyodok di pekan-pekan terakhir.
Selalu meraih kemenangan di empat laga terakhir, membuat PBR berhasil menggeser posisi Persija Jakarta dari posisi empat klasemen akhir wilayah barat. PBR pun dianggap sebagai tim yang paling tidak diunggulkan di Grup L.
Predikat tidak diunggulkan PBR justru membuat pelatih Persebaya, Rahmad Darmawan, khawatir. Mantan pelatih Timnas Indonesia U-23 itu mengatakan, PBR bisa memberi kejutan di babak 8 Besar.
"PBR tidak bisa diremehkan. Mereka punya skuad yang merata dan disiplin. Grup ini tidak mudah, semua tim punya peluang lolos. Kami harus konsentrasi dan fokus di setiap pertandingan, baik kandang dan tandang," ujar Rahmad.
Sayang, persiapan Persebaya jelang laga pertama melawan Mitra Kukar, Senin (6/10), diganggu cedera sejumlah pemain. Ricardo Salampessy, Muhammad Ilham, Dedi Kusnandar, dan Alfin Tuasalamony, masih berkutat dengan cedera.
Rahmad mengatakan, hanya Alfin yang berpeluang tampil melawan Mitra Kukar. Sedangkan Ricardo, Dedi dan M. Ilham, diharapkan bisa bermain di pertandingan kedua melawan PBR, Jumat (10/10).
"Kami terus memantau perkembangan keempatnya. Masalah lainnya adalah, kami tidak pernah menggelar latihan secara utuh sejak jeda, karena ada yang bermain di LSI U-21 dan Asian Games," ucap Rahmad.
Kekuatan tiga tim di Grup L, Persebaya, Persib dan Mitra Kukar, terbilang merata. Menarik untuk melihat ketiganya saling sikut guna meraih tiket ke semifinal. Sulit untuk memprediksi grup ini.
Berkaca dari hasil babak reguler, Persebaya di atas kertas bisa mengatasi perlawanan Mitra Kukar. Dua kali tim berjuluk Bajul Ijo itu mengalahkan Mitra Kukar musim ini (2-1 kandang, 4-2 tandang).
Persebaya dan Mitra Kukar harus mewaspadai keberadaan Persib, yang merupakan runner-up wilayah barat. Pasalnya, baik Persebaya dan Mitra Kukar belum menjajal kekuatan tim Maung Bandung musim ini.
Namun, persiapan Persib juga diganggu faktor non-teknis. Banyaknya pemain Persib yang dipakai Timnas Indonesia senior dan Timnas U-23, sempat dikeluhkan pelatih Djadjang Nurdjaman. Sama seperti Persebaya, Persib juga tidak pernah menggelar latihan dengan skuad lengkap.
Persib akan mengandalkan penyerang Ferdinand Sinaga, yang hingga hari ini masih tercatat sebagai pencetak gol terbanyak Asian Games 2014. Jika mampu meredam emosi, Ferdinand akan menjadi momok menakutkan bagi lini pertahanan Persebaya, Mitra Kukar, dan PBR.