Jakarta, CNN Indonesia --
Petinju wanita India menolak medali perunggu yang diperolehnya di Asian Games 2014, dan meninggalkannya di podium.
Adalah Sarita Devi, petinju yang tampil di kelas ringan 60 kg ini merasa dicurangi saat berlaga melawan petinju tuan rumah Korea Selatan, Park Ji-na Park. Atlet yang bernama lengkap Laishram Sarita Devi ini merasa dirinya jauh lebih unggu ketimbang sang lawan.
Keputusan juri yang memenangkan Ji-na membuat Sarita tak mampu menahan kekecewaan. Meski sempat melakukan protes ke Asosiasi Tinju Internasional (AIBA), keputusan juri tak lantas berubah.
Dan tangisan wanita kelahiran 1 Maret 1985 itu tak tertahan lagi saat berada di podium. Saat pengalungan medali, Sarita menolak dan justru memberikan medali itu pada Ji-na yang akhirnya mendapat medali perak.
Sembari terus terisak, Sarita Devi yang juga mantan juara dunia ini akhirnya meninggalkan podium. Rencananya, Sarita memang akan mengembalikan medali perunggu itu sebagai bentuk protes.
Kekecewaan sang petinju bertambah setelah Asosiasi Tinju India (IOA) dianggap tak ikut memperjuangkan haknya. (one)
Dinilai Sudah Direncanakan
Di pihak lain, AIBA menilai protes tersebut semata karena kurangnya pemahaman sang atlet tentang aturan AIBA.
AIBA menilai sikap Sarita Devi sebagai tindakan indisipliner. AIBA juga menduga tindakan tersebut sudah terencana.
"Semua tampak seperti skenario yang direncanakan dengan baik oleh dia dan timnya. Sangat disesalkan menonton petinju menolak medali apapun yang didapatnya di kompetisi," ujar delegasi teknis AIBA David Francis yang dimuat Reuters.
AIBA menyatakan pula kasus ini juga baru akan diputuskan setelah penutupan Asian Games.
"Saya meminta Dewan Olimpiade Asia (OCA) mengkaji kejadian ini, sehingga setiap petinju atau atlet olahraga lain tidak akan mengikuti jejaknya, dengan menghormati sportivitas," kata Francis menambahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT