Jakarta, CNN Indonesia -- Maria Natalia Londa secara mengejutkan menciptakan sejarah baru bagi cabang olahraga (cabor) atletik Indonesia. Atlet asal Bali itu memenangkan medali emas nomor lompat jauh putri di Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan, Senin (30/9).
Sukses Maria di Stadion Utama Asiad, kemarin, dinilai mengejutkan karena tidak diberi target medali emas. Maria hanya diharapkan mampu memperbaiki lompatan 6,33 meter yang dicetaknya dalam Kejuaraan Nasional 2014.
Pada kompetisi lompat jauh Asian Games 2014, lompatan Maria sempat beberapa kali didiskualifikasi. Maria akhirnya memastikan medali emas berkat lompatan terakhirnya. Maria menjadi yang terbaik berkat lompatan sejauh 6,55 meter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maria berhasil mengungguli Bui Thi Thu Thao (Vietnam) yang mendapat perak dengan catatan 6,44 meter. Sedangkan medali perunggu jatuh ke tangan atlet Tiongkok, Jang Yanfei, dengan lompatan 6,34 meter.
Emas Pertama
Lompatan 6,55 meter merupakan catatan terbaik sepanjang karier Maria. Atlet kelahiran 29 Oktober 1990 itu pernah meraih catatan lompatan serupa saat tampil di Taiwan Terbuka pada 2012 lalu. Namun, medali yang dimenangkan Maria di Incheon itu adalah sejarah baru untuk Indonesia.
Bagi Indonesia, prestasi Maria itu merupakan medali emas pertama dari nomor lompat jauh di Asian Games. Selain itu, Maria merupakan atlet pertama Indonesia yang memenangkan medali emas di cabor atletik sejak 1998.
Sebelum Maria, Supriati Sutono adalah atlet Indonesia terakhir yang memenangkan emas untuk cabang atletik. Ia meraih emas dari nomor 5.000 meter pada Asian Games 1998.
''Saya ingin persembahkan emas ini buat masyarakat Indonesia dan keluarga saya. Terutama untuk pelatih saya, Ketut Pageh, yang selama ini sudah begitu sabar dan telaten membimbing,'' ujar Maria seperti dikutip dari
detik.com mengenai kemenangan yang ia raih.