Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNNIndonesia.com
Jakarta, CNN Indonesia -- Keputusan Mercedes-Benz pada 2009 untuk membeli Brawn GP dan berlaga di Formula 1 berbuah manis. Dalam waktu empat tahun, Mercedes mampu menghentikan dominasi Red Bull di dunia balapan dan musim ini meraih gelar juara konstrukstor.
Selain itu, Mercedes juga menempatkan dua pembalapnya di posisi pertama dan kedua klasemen sementara dalam diri Lewis Hamilton dan Nico Rosberg. Dengan Formula 1 yang tinggal menyisakan tiga balapan, gelar juara dunia individu berpeluang besar akan jatuh juga ke tangan Mercedes.
Prestasi ini tak didapatkan dengan mudah, atau murah. Kemampuan Mercedes untuk menyesuaikan peraturan baru tentang mesin yang lebih ramah lingkungan bisa didapatkan karena mereka telah mengembangkan teknologi mesin turbo selama dua tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengembangkan mesin V6 yang dilengkapi dengan mesin turbo, pada 2011 lalu Mercedes mengalami kelonjakan biaya riset nyaris 50%, yaitu total mencapai € 134 juta.
Bahkan, sejak bergabung kembali ke balapan Formula 1 --terakhir kalinya Mercedes memiliki tim adalah pada 1955-- produsen mobil mewah dari Jerman ini telah mengeluarkan dana lebih dari € 700 juta, termasuk untuk mengakuisisi Brawn GP dari tangan Ross Brawn.
 Sebastian Vettel dan Red Bull pernah mendominasi Formula 1 selama empat musim. Pada 2011, Red Bull mendapatkan uang hadiah US$ 98 juta. (Reuters/Mike Stone) |
Sumber Pundi-pundi UangUntuk membiayai kegiatan riset dan juga perjalanan tim ke seluruh dunia, tim Formula 1 memiliki dua sumber pemasukan utama, yaitu sponsor dan hadiah uang.
Setiap tahunnya, 47,5% keuntungan penyelenggara balapan akan dibagikan kepada tim-tim yang bertanding, dengan pemenang mendapatkan proporsi paling banyak.
Sebagai gambaran, menurut Forbes, tim Red Bull yang pada 2011 menggondol gelar juara konstruktor dan juara dunia melalui Sebastian Vettel mendapatkan total uang hadiah US$ 98 juta.
Pada 2013, total pemasukan Formula 1 sendiri mencapai US$ 1,5 miliar, sehingga terdapat hadiah lebih dari US$ 500 juta yang dibagikan kepada para tim. Mercedes akan mendapatkan yang paling banyak.
Satu hal yang lebih menggiurkan dari nilai ini adalah proyeksi hadiah di masa depan.
Dengan klausul bahwa setiap tahunnya akan ada kenaikan minimal 10% biaya yang harus dibayarkan tuan rumah Grand Prix kepada Formula 1 --pendapatan terbesar Formula 1 adalah dari bayaran tuan rumah ini-- maka nilai hadiah pun akan semakin meningkat.
Mercedes yang telah mendapatkan mesin sempurna tentu akan membidik pundi-pundi uang hadiah pada tahun-tahun ke depan.
Selain itu, Mercedes juga masih memiliki pendapatan dari uang sponsor. Ketika mereka membeli Brawn GP, tim yang dipimpin oleh Toto Wolf itu mengikat kerja sama dengan Petronas Malaysia dengan nilai kerjasama US$ 50 juta per-tahun.
Sektor ini yang mungkin digenjot Mercedes sebagai tim pemenang. Sebagai perbandingan, Ferrari mendapatkan US$ 160 juta dari Philip Morris dan McLaren mendapatkan US$ 75 juta dari Vodafone.
Saat ini, brand Mercedes sendiri dinilai sebagai brand mobil balapan keempat tertinggi di dunia. Di posisi pertama adalah Ferrari yang divaluasi US$ 1,15 miliar dollar, sementara Mercedes dihargai US$ 390 juta.
Nilai-nilai di atas sangat mungkin untuk berubah, karena Mercedes baru mendapatkan gelar pertamanya dalam sejarah. Mereka bisa saja mengikuti jejak Red Bull yang nilai perusahaannya meningkat 67% dalam empat tahun terakhir setelah menggondol empat kali juara konstruksi berturut-turut.
Membidik Teknologi TerbaruMeski Formula 1 semakin berkembang sebagai industri balapan dan menawarkan semakin banyak pundi-pundi, keuntungan Mercedes tidak berhenti sampai pada faktor uang.
Sebagaimana diungkapkan Dr. Dieter Zetsche, Presiden dari induk perusahaan Mercedes, Daimler AG, "Mobil pertama Mercedes adalah mobil balapan dan kami menggunakannya sebagai laboratorium penelitian."
"Di formula satu, kami mendorong dan menguji coba teknologi terbaru sebelum mereka diintegrasikan ke dalam produk kami yang dijual ke pasar," ujarnya kepada Autoweek.
Hal sama juga diterapkan McLaren yang lini produksinya tidak terbatas pada mobil.
Jutaan data yang didapatkan dari pembalap-pembalap McLaren ketika mengarungi sirkuit, dikirimkan ke pusat kendali dan dianalisis secara super cepat. Proses ini lalu ditiru McLaren ketika memberikan jasa kendali lalu lintas udara di bandara Heathrow.
Sebagaimana McLaren, keuntungan Mercedes tak akan terbatas di dunia balapan.
Bahkan, jika mereka mampu mempertahankan prestasi ini, maka Si Panah Perak mungkin saja mengikuti langkah Ferrari yang menasbihkan diri sebagai brand mobil balap nomor satu di dunia pasca dominasi Michael Schumacer pada awal 2000-an.
Menguasai teknologi, pasar, dan pundi-pundi uang, tiga hal menggiurkan yang bisa direbut dari dunia balapan